tag:blogger.com,1999:blog-13245073171834769452024-03-12T21:05:07.475-07:00SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI SMP NEGERI 17 SURAKARTAsmptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.comBlogger78125tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-34703456460021876562016-01-29T02:32:00.001-08:002016-01-29T02:32:34.816-08:00Makna Belajar BahasaMakna Belajar Bahasa
1. Belajar suatu bahasa berarti belajar menggunakan bahasa (language use) itu untuk tujuan komunikatif, baik secara reseptif (listening dan reading) maupun produktif (speaking dan writing), baik secara lisan (listening dan speaking) maupun secara tertulis (reading dan writing).
2. Mempelajari elemen-elemen bahasa (language usage) seperti grammar, vocabulary, pronunciation, dan spelling juga penting dalam pembelajaran bahasa, tetapi hal itu bukan menjadi tujuan utama. Elemen-elemen bahasa tersebut hanya mendukung terbentuk dan berkembangnya keterampilan berbahasa (listening, speaking, reading, dan writing).
3. Dalam prakteknya, penggunaan bahasa tersebut dilakukan secara terpadu (integrated), yaitu penggunaan keterampilan berbahasa lebih dari satu. Sebagai contoh, dalam situasi normal orang tidak akan berbicara (speaking) tanpa ada orang yang mendengarnya (listening); demikian juga, tidak ada orang yang menulis (writing) tanpa ada orang yang membaca tulisan tersebut (reading).
4. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, belajar bahasa dapat berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (a) Siswa mendengarkan guru pada saat guru tersebut mengucapkan greeting kepada siswa; (b) Siswa menjawab greeting yang disampaikan oleh guru; (c) Siswa membaca teks bacaan yang berupa advertisement, kemudian siswa meresponya dengan cara menulis a letter of application; (d) Siswa menceritakan pengalamannya saat liburan kepada teman-teman sekelas; dan (e) Siswa melihat video pendek tentang suatu fragmen, kemudian menceritakan kembali isi fragmen tersebut, baik secara lisan maupun tulis.
5. Jenis kegiatan dan materi pembelajaran bahasa harus disesuaikan dengan kurikulum (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi), di samping harus juga disesuaikan dengan karakteristik siswa dengan latar belakang sosial ekonomi, bakat, minat, dan kompetensi yang beraneka ragam.
smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-50487770678605416302012-07-20T19:50:00.002-07:002012-07-20T19:50:58.365-07:00Selamat Datang para Tamu dari Swiss<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBl2-yDlpwyDeN5i7SO6z_Zm5isOQzVYIOXySm2e4fai3fAnOkyjk1g-AtKBC4_Hfo4Qrd2Bf4WEeAz2gkZLkP_1xlzv8NKK7PQGJj568thdrs43yymNAdx8TXUS0B5tHWaNKLUduu__s/s1600/123-musiques-school1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBl2-yDlpwyDeN5i7SO6z_Zm5isOQzVYIOXySm2e4fai3fAnOkyjk1g-AtKBC4_Hfo4Qrd2Bf4WEeAz2gkZLkP_1xlzv8NKK7PQGJj568thdrs43yymNAdx8TXUS0B5tHWaNKLUduu__s/s320/123-musiques-school1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali SMP Negeri 17 Surakarta, mendapat kunjungan dari sekolah
musik yang berasal dari Swiss. Nama sekolah tersebut adalah 123 Musiques
School pada tanggal 12 Juli 2012. Kunjungan kali ini adalah dalam
rangka apresiasi musik bersama, serta berkolaborasi dalam menabuh
gamelan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rombongan dari negara manca ini tiba tepat pukul 09.00 wib, yang
langsung disambut dengan tari gambyong di halaman sekolah. Mereka begitu
terpana dengan lemah gemulainya tarian penabutan tamu ini. Setelah
disambut dengan tarian, para tamu yang terdiri dari 25 orang itu
dipersilahkan memasuki ruang aula, untuk mengikuti acara Welcome
Greeting.</div>
<div style="text-align: justify;">
Acara kemudian berlanjut ke panggung yang berada tepat di samping
aula sekolah. Di panggung inilah kegiatan apresiasi musik dan tari
dilakukan oleh kedua belah pihak. Secara bergantian siswa dari SMP N 17
Surakarta dan 123 Musiques School menampilkan kemampuan menari dan
memainkan alat musik, yang selanjutnya di akhiri dengan kolaborasi
menabuh gamelan. Ternyata meskipun mereka datang dari negara yang jauh
dari kita, kepiawaian dalam menabuh gamelanpun tidak kalah dari
siswa-siswa SMP N 17 Surakarta. Terdengarlah alunan musik gamelan yang
sangat padu yang merupakan kolaborasi permainan gamelan dari kedua
sekolah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya apresiasi musik dan tari saja yang menjadi tujuan mereka
datang ke SMPN 17, namun mereka juga tertarik untuk mencoba membatik.
Secara bersama-sama siswa dari 123 Musiques School yang didampingi oleh
orang tua masing-masing mencoba menggerakkan canting dan membuat pola
yang sudah disediakan. Tidak hanya itu saja, mereka juga mencoba
mewarnai karya batik mereka. Meskipun hanya dalam waktu kurang dari satu
jam, hasil percobaan membatik meraka sudah cukup lumayan. Dan mereka
sangat senang sekali ketika hasil karyanya diperlihatkan dan dibawa
pulang ke negara mereka sebagai kenang-kenangan.</div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-75872699381634190502012-04-15T03:06:00.004-07:002012-04-15T03:37:06.457-07:00MODEL PEMBELAJARAN<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik14HL9YEatOuxZNkwQfa2QuBylCGownv2iK0sGES1XLl02BbmrkaeFU5SJi_XUktlt9C57-R58Et91uEMXcU85XQh6CzekAFKgnWAymCcRmZjUaf79mciLhMGMG2hfdULNqmJfDUV3VU/s1600/JES.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik14HL9YEatOuxZNkwQfa2QuBylCGownv2iK0sGES1XLl02BbmrkaeFU5SJi_XUktlt9C57-R58Et91uEMXcU85XQh6CzekAFKgnWAymCcRmZjUaf79mciLhMGMG2hfdULNqmJfDUV3VU/s320/JES.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5731573802385964514" border="0" /></a><div style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >KETERLIBATAN <span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span>PENUTUR<span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span>ASLI<span style="mso-spacerun:yes"> </span>DI <span style="mso-spacerun:yes"> </span>DALAM<span style="mso-spacerun:yes"> </span>KEGIATAN<span style="mso-spacerun:yes"> </span>BELAJAR <span style="mso-spacerun:yes"> </span>MENGAJAR <span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span>BAHASA <span style="mso-spacerun:yes"> </span>INGGRIS <span style="mso-spacerun:yes"> </span>UNTUK MENANAMKAN <span style="mso-spacerun:yes"> </span>NILAI-NILAI <span style="mso-spacerun:yes"> </span>WAWASAN<span style="mso-spacerun:yes"> </span>KEBANGSAAN <span style="mso-spacerun:yes"> </span>PADA SISWA <span style="mso-spacerun:yes"> </span>KELAS IXD SMP <span style="mso-spacerun:yes"> </span>NEGERI 17<span style="mso-spacerun:yes"> </span>SURAKARTA</span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > TAHUN <span style="mso-spacerun:yes"> </span>AJARAN <span style="mso-spacerun:yes"> </span>2011/2012 OLEH SATRIYO IMAM SANTOSO<br /></span></b></div> <p class="MsoNormal" style="text-align:center;line-height:200%" align="center"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >BAB I</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:center;line-height:200%" align="center"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >PENDAHULUAN</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list .25in"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">A.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Latar Belakang Masalah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Tak bisa disangkal lagi bahwa bahasa Inggris mempunyai pengaruh yang makin dominan dan sepertinya tidak bisa dibendung lagi<span style="mso-spacerun:yes"> </span>di berbagai negara<span style="mso-spacerun:yes"> </span>berkembang termasuk Indonesia. Menurut Quirk dkk dalam Nurkamto <span style="mso-spacerun:yes"> </span>(2003) bahasa inggris tidak hanya memiliki sistem yang paling baik diantara bahasa-bahasa di dunia, melainkan juga memiliki faktor-faktor pemaksa yang menempatkannya pada posisi<span style="mso-spacerun:yes"> </span>sekarang. Faktor-faktor pemaksa tersebut adalah jumlah penutur, tingkat penyebaran geografis, fungsi yang diemban dan peran politis dan ekonomis penutur asli bahasa itu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Sehingga dewasa ini<span style="mso-spacerun:yes"> </span>penduduk di berbagai negara memakai bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dalam berbagai pertemuan penting pada tingkat internasional (Richards and Rodgers, 1986:1). Dalam bidang pendidikan, bahasa Inggris mempunyai andil besar karena hampir semua buku teks dalam berbagai disiplin ilmu ditulis dalam bahasa Inggris, yakni dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Begitu pula tidak bisa dipungkiri <span style="mso-spacerun:yes"> </span>peran Bahasa Inggris<span style="mso-spacerun:yes"> </span>dalam alih tehnologi dari negera maju ke negara berkembang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Kenyataan diatas mendorong bangsa Indonesia mempelajari bahasa Inggris. Bahasa Inggris secara resmi diajarkan sebagai bahasa<span style="mso-spacerun:yes"> </span>asing di sekolah-sekolah Indonesia seiring dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1967. <span style="mso-spacerun:yes"> </span>Sejak saat itu, perubahan menteri, kurikulum, keadaan politik, ekonomi dan perkembangan ilmu pendidikan, terus mewarnai perkembangan pengajaran <span style="mso-spacerun:yes"> </span>Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Inggris dipandang sebagai alat berkomunikasi bukan seperangkat aturan tata bahasa, sehingga nantinya para<span style="mso-spacerun:yes"> </span>siswa diharapkan mampu menggunakannya dalam masyarakat pengguna bahasa tersebut. Sebagaimana konsep kompetensi yang dikemukakan oleh Celce Murcia bahwa tujuan pembelajaran bahasa adalah kompetensi <span style="mso-spacerun:yes"> </span>wacana. Artinya,<span style="mso-spacerun:yes"> </span>jika seseorang<span style="mso-spacerun:yes"> </span>berkomunikasi baik secara lisan ataupun tertulis dia telah terlibat dalam sebuah wacana. Yang dimaksud dengan wacana adalah sebuah pristiwa komunikasi yang dipengaruhi oleh register ( topik),<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="Arial","sans-serif";mso-ansi-language:ES-ARfont-family:";" lang="ES-AR">tenor</span></i><span style="Arial","sans-serif";mso-ansi-language:ES-ARfont-family:";" lang="ES-AR"> atau hubungan interpersonal orang yang terlibat dalam komunikasi dan<i style="mso-bidi-font-style:normal"> mode</i> mengacu kepada jalur komunikasi atau <i style="mso-bidi-font-style:normal">channel</i> yang kita gunakan yakni lisan dan tulis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"; mso-ansi-language:ES-ARfont-family:";" lang="ES-AR">Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa Inggris di jenjang pendidikan menengah seorang guru mempunyai kesempatan untuk memilih dan memilah materi pengajaran bahasa Inggris dari negara pemakainya seperti Amerikat, Inggris Raya, ataupun<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Australia. Guru tidak lagi harus mengambil semua budaya dan gaya hidup milik penutur asli bahasa Inggris tanpa<span style="mso-spacerun:yes"> </span>menyesuaikan dengan kondisi budaya bangsa Indonesia. Sehingga fungsi bahasa kembali <span style="mso-spacerun:yes"> </span>sebagai alat komunikasi bukan media kolonialisme budaya dan linguistik ( Anita Lie, 2002: 188) . </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"; mso-ansi-language:ES-ARfont-family:";" lang="ES-AR">Sebaliknya<span style="mso-spacerun:yes"> </span>penulis <span style="mso-spacerun:yes"> </span>menemukan <span style="mso-spacerun:yes"> </span>sebuah gagasan yangmana bahasa Inggris bisa dijadikan sebagai alat pengembangan budaya dan bahkan untuk menanamkan nilai-nilai <span style="mso-spacerun:yes"> </span>wawasan kebangsaan dalam pergaulan internasional. <span style="mso-spacerun:yes"> </span>Sebagaimana<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Kirkpatrick (2001) menyarankan kurikulum<span style="mso-spacerun:yes"> </span>bahasa Inggris didesain lebih ramah dengan memasukkan budaya-budaya setempat seperti : cerita-cerita rakyat asli Indonesia, nama-nama tokoh pahlawan nasional, tempat-tempat bersejarah di berbagai wilayah Indonesia dan berbagai jenis makanan tradisional dari seluruh Nusantara.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"; mso-ansi-language:ES-ARfont-family:";" lang="ES-AR">Selanjutnya dalam pengajaran dan</span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > pembelajaran bahasa Inggris mencakup ketrampilan menyimak (listening), berbicara (speaking) membaca (reading), dan menulis (writing). Ketrampilan berbicara adalah salah satu kompetensi bahasa yang perlu ditingkatkan di SMP Negeri 17 Surakarta. Menurut Suyanto (2008) siswa siswa yang belajar bahasa Inggris di Indonesia perlu dilatih berbicara dalam bahasa ini. Mereka harus berbicara dan berinteraksi dalam bahasa Inggris dengan sesama teman dan dengan guru bahasanya. Satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan bahasa itu sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Salah satu permasalahan besar dalam pengajaran bahasa inggris yang dihadapi setiap guru adalah bagaimana mengembangkan motivasi dan <span style="mso-spacerun:yes"> </span>ketrampilan berbicara siswa sambil menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Permasalahan tersebut dapat diatasi salah satunya dengan mengundang native speaker ( penutur asli) ke dalam kelas bahasa. Para penutur asli dalam kelas bahasa dapat dijadikan mitra belajar <span style="mso-spacerun:yes"> </span>dan juga<span style="mso-spacerun:yes"> </span>motivator siswa dalam mengungkapkan ide-ide yang<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>berkenaan dengan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>budaya maupun nilai-nilai kebangsaan Indonesia. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Mereka kita undang kedalam kelas <span style="mso-spacerun:yes"> </span>sebagai guest speaker. Kedatangan dan keterlibatan mereka dalam<span style="mso-spacerun:yes"> </span>proses belajar mengajar (PBM) bahasa Inggris<span style="mso-spacerun:yes"> </span>di dalam kelas merupakan hal yang sangat langka bagi siswa SMP di Indonesia. Kesempatan ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka karena belum tentu bisa menemukan hal yang sama di jenjang pendidikan selanjutnya. Disamping itu kemauan dan kemampuan siswa berkomunkasi dengan penutur asli bahasa Inggris<span style="mso-spacerun:yes"> </span>membuat lebih percaya diri dalam belajar bahasa dan menimbulkan kebanggaan tersendiri terhadap sekolahnya. Dalam kesempatan itu para siswa diharapkan bercerita dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan <span style="mso-spacerun:yes"> </span>peninggalan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>sejarah,<span style="mso-spacerun:yes"> </span>jenis makanan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>tradisional<span style="mso-spacerun:yes"> </span>ataupun <span style="mso-spacerun:yes"> </span>hasil seni semacam wayang kulit <span style="mso-spacerun:yes"> </span>dan batik dengan menggunakan <span style="mso-spacerun:yes"> </span>teks deskriptif dan report sederhana. Sementara para penutur asli mendengarkan apa yang siswa ceritakan yangmana sebenarnya mereka sedang belajar mengenai kebudayaan Indonesia melalui bahasanya sendiri. <span class="ft04">Dari uraian singkat di atas, muncul beberapa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: </span></span></p> <ol style="margin-top:0in" start="1" type="1"><ol style="margin-top:0in" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-list:l2 level2 lfo8; tab-stops:list 1.0in"><span class="ft04"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Mengapa seorang penutur asli (<i>native speaker</i> ) diperlukan dalam pembelajaran bahasa asing dalam menanamkan nilai nilai kebangsaan dan budaya Indonesia? Apa manfaat dari kehadiran penutur asli (<i>native speaker)</i> di dalam <span style="mso-spacerun:yes"> </span>kelas? Adakah kekurangan yang dimiliki oleh <i>native speaker</i>? </span></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-list:l2 level2 lfo8; tab-stops:list 1.0in"><span class="ft04"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Bagaimana cara memaksimalkan kehadiran <i>native speaker</i> tersebut, agar dapat meningkatkan ketrampilan berbahasa sambil menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa<span style="mso-spacerun:yes"> </span>?</span></span></li></ol></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align:center;line-height:150%" align="center"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >BAB II</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:center;line-height:150%" align="center"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >PELAKSANAAN KEGIATAN </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l4 level2 lfo2;tab-stops:list .25in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">A.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Media Pembelajaran</span></b></p> <ol style="margin-top:0in" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo3; tab-stops:list .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pengertian</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: 50.7pt;line-height:150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata <i style="mso-bidi-font-style:normal">medium</i> adalah sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau dua kutub) atau suatu alat. Dalam Webster dictioanary 1960 media atau medium adalah segala sesuatu yagn terletak di tengah dalam letak jejang atau apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua hal. Sementara itu Romiszowski<span style="mso-spacerun:yes"> </span>dalam Suyanto 2008 menyebutkan bahwa media merupakan <i style="mso-bidi-font-style:normal">carriers of the messages</i>, yaitu alat untuk menyampaikan pesan guru kepada siswa. Dalam kegiatan pembelajaran media dapat membantu guru dalam menyampaikan bahan ajar supaya lebih jelas dan mudah dipahami siswa, kberarti ada hubungan antara konsep <i style="mso-bidi-font-style: normal">abstract</i> dan <i style="mso-bidi-font-style:normal">concrete</i>. Basyiruddin dan Asnawir menyatakan hal yagn sama dengan Romiszowski, yaitu bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangnsa pikiran,m perasan dan kemauan siswa sehingga dapat menorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari beberapa pernyataan tersebut dapat dipahami betapa pentingnya penggunaan media untuk pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa inggris.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <ol style="margin-top:0in" start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo3; tab-stops:list .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Manfaat Media Pembelajaran</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: 50.7pt;line-height:150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Media merupakan alat bantu yang diperlukan untuk pembelajaran bahasa inggris terutama untuk anak-anak. Media dapat dimanfaatkan antara lain untuk :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Membantu menyederhanakan proses pembelajaran bahasa dan menyempurnaakannya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >mengurangi penggunaan bahasa ibu atau bahasa pertama</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Menjelaskan konsep baru agar siswa dapat memahami tanpa kesulitan dan salah pengertian</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">5.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Menyamakana persepsi, apalagi kalau konsep baru tersebut mempunyai arti lebih dari satu</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">6.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa inggris</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:56.25pt;text-align:justify;text-indent: -20.25pt;line-height:150%;mso-list:l8 level1 lfo4;tab-stops:list 56.25pt"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">7.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:4.0in;text-align:center; line-height:150%" align="center"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >(Suyanto, 2008)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <ol style="margin-top:0in" start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo3; tab-stops:list .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pemilihan media pembelajaran</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Media harus dipilih atau diseleksi dengan tepat sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Secara umum media dikelompokkan menjadi tiga jenis, yuaitu (1) Visual media atau media pandang, (2) audio media atau media dengar, dan (3) audio visual media atau media dengar dan pandang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Sehubungan dengan pemilihan dan penggunaan media dapat menggunakan beberapa pertanyaan yang dapat dipakai untuk bahan pertimbangan, yaitu sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo5;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Apakah media tersebut dapat dipersiapkan dengan mudah ?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo5;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Apakah media tersebut mudah dioperasikan atau dipakai di kelas ?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo5;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Apakah Media tersebut cukup menarik bagi siswa ?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo5;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Apakah bahasa yang dipakai dengan media itu cukup bermakna dan auntentik ?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo5;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">5.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Apakah kegiatan dengan media tersebut dapat menambah atau mengembangkan kemampuan berbahasa siswa ?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo5;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">6.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Apakah media tersebut mudah didapat ?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:3.5in;text-align:justify;line-height: 150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >(Andrew Wright, 1989)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:3.5in;text-align:justify;line-height: 150%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <ol style="margin-top:0in" start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:200%;mso-list:l1 level1 lfo3; tab-stops:list .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Penutur Asli (native speaker) sebagai media pembelajaran</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Dalam belajar bahasa Inggris<span style="mso-spacerun:yes"> </span>sering ditemukan istilah native speaker atau penutur asli. Adapun menurut Medges (1999) bahwa mereka dicirikan dengan : lahir di negara yang berbahasa Inggris , telah belajar bahasa Inggris selama masa kanak-kanak di<span style="mso-spacerun:yes"> </span>lingkungan berbahasa Inggris, berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama, memiliki<span style="mso-spacerun:yes"> </span>kemampuan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>seperti<span style="mso-spacerun:yes"> </span>penutur<span style="mso-spacerun:yes"> </span>asli bahasa Inggris, mampu<span style="mso-spacerun:yes"> </span>bertutur<span style="mso-spacerun:yes"> </span>spontan dan lancar <span style="mso-spacerun:yes"> </span>dalam bahasa Inggris. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;line-height: 200%"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >a. Kelebihan Penutur Asli </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Ada beberapa keuntungan saat siswa belajar dengan penutur<span style="mso-spacerun:yes"> </span>bahasa Inggris antara lain : mampu membangkitkan minat<span style="mso-spacerun:yes"> </span>dan menarik perhatian siswa disamping mereka antara lain: (1) membantu para pembelajar memahami pemikiran dan perasaan masyarakat pengguna bahasa Inggris, (2) memiliki keotentikan dalam berbahasa dan berbudaya Inggris, (3) mempunyai unsur keaslian dan kedekatan dengan bahasa Inggris, (4) <span style="mso-spacerun:yes"> </span>berekspresi dan berbicara sesuai dengan bahasa dan budaya aslinya, (5) memiliki rasa bahasa dan wawasan budaya bahasa Inggris, (6) menguasai dan menggunakan bahasa yang nyata,<span style="mso-spacerun:yes"> </span>(7) menjadi informan bahasa Inggris, (8) bisa menjadi trainer bagi<span style="mso-spacerun:yes"> </span>guru <i>non-native</i>. <span style="mso-tab-count:1"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas penulis memilih media penutur asli bahasa Inggris dari Amerika Serikat yang sedang berkunjung ke Surakarta dalam rangka belajar atau sebagai wisatawan. Mereka biasanya sangat antusias untuk mengenal berbagai ragam budaya nasional ataupun Jawa. Rata-rata masa kunjungan mereka berkisar anatara 1 bulan sama 6 bulan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Jadi, penutur asli bahasa Inggris bisa membantu siswa belajar bahasa. Tujuan utama pnegajaran bahasa adalah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam berbagai materi yang akan disampaikan oleh para siswa di depan para penutur aslii. Oleh karena citu guru harus mampu memilihkan <span style="mso-spacerun:yes"> </span>sejumah materi lokal yang mengandung nilai-nilai kebangsaan di kelas khususnya ketika melibatkan mereka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span><b style="mso-bidi-font-weight:normal">b. Pemilihan Materi<span style="mso-spacerun:yes"> </span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Sebelum materi bacaan digunakan di kelas, guru harus mempertimbangkannya terlebih dahulu sebaik mungkin. Menurut Kirkpatrick (2001) menyarankan memilih budaya budaya setempat sehingga lebih relevan dan otentik dengan pengalaman pembelajara walaupun mungkin tidak seperti norma norma bahasa Inggris yang dipakai oleh penutur asli( Anita Lie :2002). Berdasarkan kriteria di atas, penulis memilih beberapa materi sebagai berikut : </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Batik</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > The word <b>batik comes from the term titik, a dot,</b> point or drop, referring to the wax dots that make up the pattern. There are three kinds<span style="mso-spacerun:yes"> </span>of<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Batik. <b>Batik <i>tulis</i></b>, meaning writing, is waxed completely by hand using the canting tool. This is the most expensive batik due to the long process and high level of skill needed. <b>Batik <i>cap</i></b> (chop) is waxed with the copper stamp called a cap. This also takes skill to create an even pattern on the cloth, but it's much faster to make than batik tulis. Batik cap is the least expensive of hand-processed batiks. <b>Batik <i>kombinasi</i></b> combines both techniques on one cloth. First the main design is waxed with a cap, then the batiker adds details with the canting. Batik kombinasi is priced in the mid-range.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:center; text-indent:.5in;line-height:200%" align="center"><em><span style="Arial","sans-serif"; font-style:normal;mso-bidi-font-style:italicfont-family:";" ></span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Nasi Liwet </span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Nasi liwet</span></em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > is a traditional rice dish in Indonesia, especially in Solo- Cengtral Java. Rice is one of the most important main food<span style="mso-spacerun:yes"> </span>in Indonesia, and it's eaten at most meals. <span class="yellowfade">Nasi</span> <span class="yellowfade">liwet</span> is made by slowly cooking the rice in </span><a href="http://www.wisegeek.com/what-is-a-coconut.htm"><span style="Arial","sans-serif";font-family:";color:#002060;" >coconut</span></a><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > milk. It can be eaten at any time of day, and it is often cooked in the traditional way over an open fire and served on banana or teakwood leaves. It is often accompanied by chicken, boiled eggs, or vegetables.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >On the Indonesian island of Java, <span class="yellowfade">nasi</span> <span class="yellowfade">liwet</span> is a popular traditional dish. Java is the fifth largest island in Indonesia, but it is the most populated, with about 60 percent of the country's people residing there. The people consume a typical Indonesian diet, and meals are often social occasions. Some areas of the Indonesian islands are able to produce as many as three rice crops per year.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Rice is one of the most important staple foods in the Indonesian diet. It is prepared a variety of different ways and it is eaten with almost every meal. When they gather for a meal, every person present gets a dish of rice, then he or she selects more food from an array of side-dishes and adds to the plate.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Ketoprak</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Ketoprak is the modern popular Javanese dance drama. It takes its stories from popular folk stories or from Indonesian history. Listen to ketoprak with gamelan music. You can see the ketoprak in Balekambang Botanical Garden every Saturday night, beginning at<span style="mso-spacerun:yes"> </span>20.30 pm -23.00 pm.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Wayang Orang </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Wayang Orang Sriwedari is a Javanese traditional performance which is performed by professional actor/ actress. The performance shows story based on the story of Mahabarata and Ramayana which bears moral value and beliefs of local people. With exotic stage setting, audience will enjoy the unique performance atmosphere, as if we feel in the past time. Wayang Orang Sriwedari is performed in Wayang Orang Sriwedari Building at Sriwedari Building at Sriwedari Park Komplex Jl. Slamet Riyadi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Wayang Orang Show at Sriwedari Cultural Park at Jl. Slamet Riyadi 275 Surakarta performs episodes from Ramayana epics. This daily performance starts at 08.15 p.m. and ends at 10.00 p.m. Sunday Closed. Entrance fee Rp.3000,-</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Wayang Kulit</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Wayang kulit is the name given to Indonesian </span><a href="http://www.schoolofpuppetry.com.au/tutorials.php/what-are-shadow-puppets" title="what is it?"><span style="Arial","sans-serif";font-family:";color:#002060;" >shadow puppetry</span></a><span style="Arial","sans-serif";font-family:";color:#002060;" >.</span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > <em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Wayang</span></em> means ‘puppet’ - and <em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >kulit</span></em> means ‘leather’ and ‘flat’. Wayang kulit is therefore, flat leather puppets. Wayang kulit is distinctive due to its particular character designs: angular shoulders; long, skinny arms and legs; and extremely elaborate carvings.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>In a shadow puppet play, the puppets are moved behind a cotton or linen screen by a <em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Dalang</span></em>, or a "Puppetmaster". The Dalang tells the story, interprets characters and voices for each character, producing sound effects with speech and movement. He manipulates all the figures between the lamp and the screen to bring the shadows to life. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Most shadow play is based on two epic stories from India - the Mahabarata and it's sister work, the Ramayana. The Balinese and Javanese have combined the Hindu stories with Buddhist and Muslim ideas mixed with their own folklore.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Shadow play is accompanied by a Gamelan orchestra, an Indonesian orchestra. Many styles of Gamelan instruments exist throughout Indonesia. Each area has a slightly different approach to accompaniment, though most share the same root traditions. Gamelan players respond to the spontaneous timing and direction of the Dalang. The repertoire typically consists of an overture, music for travelling, character pieces, and battle music.</span></p><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > The Kasunanan Palace </span> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >The Kasunanan Palace of Solo is very well-known by<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Solo people. It is among the top landmarks dominating the skyline of Surakarta. Kasunanan Palace was constructed during the reign of King Pakubuwono II way back in the year of 1745. Centuries ago, Kasunanan Palace was the residence of the Javanese king, who was at that time the sovereign of Central Java. The vast Kasunanan Palace is steeped in traditional Javanese heritage, and with its ornate architecture is considered a site of magnificent historical significance. In the vicinity is the legendary <em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Panggung Songgo Buwono</span></em>, or the “Tower of the Universe”, an important cultural site truly worth visiting.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style=""> </span>Puro Mangkunegaran </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Puro Mangkunegaran was constructed by the order of Mangkunegoro II in the end of the 19th century, and was completed in 1866. Though having undergone several restorations throughout the years, Puro Mangkunegaran still triumphantly flaunts its dazzling original design, a distinctive Javanese architectural style called <em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >joglo</span></em>. Using teak wood as its main building material, Puro Mangkunegaran consists of two main parts: Pendopo and Dalem. At the Pendopo is placed a set of gamelan known to possess mythical properties, named “Kyai Kanyut Masem”, played every Wednesday as accompaniment to the traditional dance rehearsals performed here.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"; mso-no-proof:yesfont-family:";" ><br /></span></p><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > Radya Pustaka Museum </span> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Radya Pustaka Museum is located on Jalan Slamet Riyadi as part of the Sriwedari Park. The museum was built by Adipati Sosrodiningrat IV, who was the Patih (prime minister) during the reign of Kings Pakubuwono IX and X. In front of the museum stands Ronggowarsito Monument, its inauguration attended by Ir. Sukarno, the first president of Indonesia. Radya Pustaka Museum keeps ancient artifacts that are the collections of Kasunanan Palace, Mangkunegaran Palace, and various other sources. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-indent:.5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif";mso-no-proof:yesfont-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Pasar Triwindu </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pasar Triwindu has long been a place where antiques of all kinds are bought and sold, often in very reasonable and affordable prices. The market is located nearby Puro Mangkunegaran and opens daily from 9 am to 5 pm. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Pasar Klewer </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Situated next to <em><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >alun-alun lor</span></em> (northern town square) of the Kasunanan Palace, Pasar Klewer is without doubt the largest and most diversified batik market in Java, where one can find various kinds and styles of batik on sale, from traditional to modern ones, for a wide range of price (though mostly affordable). Open daily 10 am to 4 pm. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:center; text-indent:.5in;line-height:200%" align="center"><span style="Arial","sans-serif"; mso-no-proof:yesfont-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Pasar Gede </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >In ancient times, Pasar Gede was a small market, somehow contrary to its designation (Gede means “large” in Javanese). Solo’s major market, Pasar Gede was established at the crossroads close to the governor's office, which is now called the Central Area of Surakarta. The building was designed by a renowned Dutch architect, Thomas Karsten, and was completed in 1930 to be given the name Pasar Hardjanagara Gede. The market was named “Gede” due to the wide, large roof that covers the whole building. As time progresses, it is now the biggest public market in Solo</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.25pt;text-align:justify;text-indent: .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:150%;mso-list:l4 level2 lfo2;tab-stops:list .25in"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">B.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Ketrampilan Berbicara</span></b></p> <ol style="margin-top:0in" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:200%;mso-list:l5 level1 lfo6; tab-stops:list .5in"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pembelajaran ketrampilan berbicara</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Belajar untuk dapat berbicara lancar dan benar merupakan salah satu tujuan utama belajar bahasa, terutama bahasa asing termasuk bahasa inggris. Suyanto (2008) menyebutkan beberapa faktor yang mungkin terjadi sebab kurang berhasilnya ketrampilan berbicara di Indonesia antara lain sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l5 level2 lfo6;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">a.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Bahasa Inggris tidak dipakai di luar kelas atau di masyarakat karena merupakan bahasa asing.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l5 level2 lfo6;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">b.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Kurangnya atau hampir tidak ada <i style="mso-bidi-font-style:normal">exposure</i> atau pajanan bahasa Inggris di masyarakat dan lingkungan sekitar kita</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l5 level2 lfo6;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">c.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah kurang ditekankan pada ketrampilan berbicara, tetapi lebih banyak difokuskan pada pengajaran <i style="mso-bidi-font-style:normal">structure</i> dan <i style="mso-bidi-font-style:normal">vocabulary</i> sebagai kosakata lepas</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l5 level2 lfo6;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">d.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Rasa malu dan takut berbuat salah jika praktik berbicara</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l5 level2 lfo6;tab-stops:list .75in"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">e.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Tidak dirasakan adanya kebutuhan, kecuali bila ada kesempatan pergi ke <i style="mso-bidi-font-style:normal">english speaking country</i> untuk meneruskan pendidikan atau melakukan kunjungan wisata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Terampil berbicara berarti dapat berkomunikasi menggunakan pola-pola bahasa inggris sesuai dengan situasi di mana seseorang perlu mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapatnya. Paul dalam Suyanto (2008) berpendapat bahwa anak-anak di Asia punya kesempatan untuk membaca, menulis dan mendengarkan bahasa inggris baik di kelas atau dirumah, tetapi sebagian besar mereka tidak punya kesempatan untuk berbicara menggunakan bahasa inggris di rumah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Bila para siswa diarahkan untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa inggris maka implikasinya guru harus mampu memfasilitasi dan membaut kelas sedemikain rupa agar mereka termotivasi untuk berbicara. Dengan kata lain, guru harus terus belajar mengaktifkan kemampuannya dan menjadi contoh dalam menggunakan bahasa inggris sebanyak mungkin dengan siswanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: 35.4pt;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Kegiatan berbicara di Sekolah Menengah Pertama sering berupa dialog sederhana (interpersonal ataupun transaksional) , “yes / no question” setelah itu baru kemudian dapat dimulai dengan <i style="mso-bidi-font-style:normal">wh question</i>. Dialog sederhana yang berisi tanya jawab kurang memotivasi siswa untuk berbicara lebih banyak, karena biasanya jawaban hanya terdiri satu kalimat. Untuk itu perlu digunakan suatu cara agar siswa bisa bebicara lebih banyak sehigga ketrampilan berbicara mereka meningkat. Salah satunya menghafalkan bacaan-bacaan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>diatas dengan menceritakan ulang dalam bahasa Inggris dalam teks deskriptif maupun teks report.<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:1.0in;text-indent:-1.0in;line-height: 150%;mso-list:l4 level2 lfo2;tab-stops:list 21.3pt"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">C.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Waktu dan Tempat Pembelajaran</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pembelajaran dilaksanakan di SMP Negeri 17 Jl Jendral A Yani, Sumber – Surakarta pada Tahun Ajaran 2011/ 2012, pada bulan Maret hari Kamis tanggal 29 dari jam 07.00 sampai 09.00 WIB. Adapun kelas yang dipilih untuk menerapkan model pembelajaran ini adalah kelas IX D dengan jumlah siswa 33 yang terdiri dari 9 putra dan 24 putri. Kelas IX adalah kelas anak-anak pilhan yang memiliki kemampuan lebih di bidang akademis dibandingkan kelas paralel lainnya (IX A-G).<b style="mso-bidi-font-weight:normal"> </b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;line-height:200%"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >1. Metode Pembelajaran</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah berdialog dan bercerita. Siswa diminta mempersiapkan diri, dua hari sebelumnya untuk menghafalkan beberapa materi-materi bacaan di atas kemudian pada hari yang telah ditentukan mereka mempresentasikan di depan penutur asli<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Amerika Serikat. Setelah itu akan mendapatkan beberapa pertanyaan berkenaan dengan nilai-nilai budaya yang tersirat di dalamnya. Kadang-kadang dalam pembelajaran juga diselingi menyanyikan lagu-lagu daerah klasik maupun pop, yaitu : gundul-gundul pacul dan iwak peyek.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:17.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Suasana kelas kelihatan hidup dan antusias. Hal ini bisa dilihat dari beberapa komentar siswa maupun para penutur asli. Mereka terkesan dan merasa tidak bosan dalam belajar bahasa Inggris.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-align:justify;line-height: 200%"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >2. <span style="mso-spacerun:yes"> </span>Mengimplementasikan pembelajaran</span></b><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Penulis mengimplementasikan kegiatan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>pengajaran menanamkan nilai penggunaan. Penulis sebagai guru bersama penutur asli dengan menerapkan tehnik sebagai berikut : </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l7 level2 lfo7;tab-stops:list .75in"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">a.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Warming up (pemanasan) </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:53.85pt;text-align:justify;text-indent: .5in;line-height:200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Guru memberi motivasi kepada siswa dengan melibatkan mereka dalam diskusi<span style="mso-spacerun:yes"> </span>dengan topik budaya <span style="mso-spacerun:yes"> </span>tertentu yang dekat dengan sekeliling mereka. Misalnya, guru menanyakan kegiatan , pengalaman mereka, atau fakta yang familiar dengan yang berkaitan dengan kebudayaan dan tempat-tempat bersejarah di sekitar Solo. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l7 level2 lfo7;tab-stops:list .75in"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">b.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Presentasi </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Dalam tahap ini, guru menjelaskan materi yang akan dipakai dalam pembelajaran bersama penutur asli. Kemudian mengundang mereka memasuki kelas sambil meminta mereka untuk memperkenalkan satu demi satu latar belakang dan kebudayaannya. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai pertanyaan dari siswa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l7 level2 lfo7;tab-stops:list .75in"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">c.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Praktek </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Guru akan meminta siswa mempraktekkan semua materi yang sudah mereka peroleh dari penjelasan guru pada tahap presentasi. Mereka maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali materi yang telah dibaca. Kemudian para penutur asli tersebut mendengarkan dan menyimak. Setelah itu muncul beberapa pertanyaan dalam bahasa Inggris sambil memberikan dorongan motivasi saat siswa berhenti kehabisan kosa kata yang akan diungkapkan. Dari interaksi ini maka telah terjadi alih informasi berkenaan dengan budaya pembelajar kepada para penutur asli.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;text-indent: -.25in;line-height:200%;mso-list:l7 level2 lfo7;tab-stops:list .75in"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">d.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Produksi </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.75in;text-align:justify;line-height: 200%"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Pada tahap ini, siswa diharapkan berani dan mandiri untuk bicara bahasa Inggris atau semakin percaya diri melatih percakapan dengan wisatawan asing saat ada<span style="mso-spacerun:yes"> </span>kegiatan outing class atau belajar di luar kelas seperti di museum, kraton atau mengunjungi tempat-tempat yang ada dalam materi di atas. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:200%"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span>3. Refleksi </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Guru bersama para siswa dan penutur asli mendiskusikan tentang proses pengajaran yang sudah terjadi, untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan selama tindakan, perubahan yang mungkin terjadi di kelas, dan juga hal yang harus dilakukan untuk perbaikan. Adapun refleksi yang diperoleh adalah : menambah motivasi belajar dan bicara bahasa Inggris meningkat, belajar bahasa Inggris dengan penutur asing lebih menyenangkan, menjadi media menguji mental untuk berbicara bahasa Inggris di depan orang banyak, bisa memperkenalkan budaya Jawa atau setempat kepada orang lain, dan menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan siswa karena bisa mengungkapkan kebudayaan setempat bahkan bisa mengajari para penutur asli menyanyikan dua lagu jawa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:.5in; line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:center; text-indent:.5in;line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt" align="center"><b style="mso-bidi-font-weight: normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >BAB III</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:center; text-indent:.5in;line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt" align="center"><b style="mso-bidi-font-weight: normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >KESIMPULAN DAN SARAN</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-indent:-21.3pt;line-height: 200%;mso-list:l3 level1 lfo9"><b style="mso-bidi-font-weight: normal"><span style="font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">A.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >SIMPULAN</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:28.35pt;text-align:justify;text-indent: 7.1pt;line-height:200%;tab-stops:list 21.3pt"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mengundang seorang <i>native speaker</i>, ke dalam kelas dapat menjadi mediator dalam mengembangkan kemampuan berbicara bahasa Inggris disamping menantang<span style="mso-spacerun:yes"> </span>wawasan para siswa–siswa untuk memperkenalkan budaya setempat kepada para penutur asli tersebut. Dengan syarat materi yang akan disampaikan telah disesuaikan dengan pengalaman keseharian para siswa. Meskipun kadang juga <span class="ft04"><span style="mso-spacerun:yes"> </span></span>menyulitkan bagi pembelajar awal, terlebih apabila penutur asli tersebut tidak mengenal bahasa Indonesia, dan para siswa belum mengenal bahasa Inggris sama sekali. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:28.35pt;text-align:justify;text-indent: 21.3pt;line-height:200%;tab-stops:list 28.35pt"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Kemudian kehadiran para penutur asli juga mendorong para siswa untuk berani mencoba mengungkapkan berbagai budaya setempat agar diapresiasi mereka atau setidaknya dapat mengimbangi pembicaraan para penutur asli yang selalu akan menjadi wakil kebudayaan negara anglo-saxon.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.3pt;text-align:justify;text-indent: -21.3pt;line-height:200%;mso-list:l3 level1 lfo9"><span class="ft04"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;" ><span style="mso-list:Ignore">B.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b></span><span class="ft04"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >SARAN </span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:28.35pt;text-align:justify;text-indent: 21.3pt;line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt"><span class="ft04"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" >Dari paparan diatas penulis menyarankan kepada para guru <span style="mso-spacerun:yes"> </span>guru bahasa Inggris untuk memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk bertemu dan melibatkan mereka di dalam kelas bahasa Inggris dengan beberapa penutur asli setidaknya satu kali dalam satu semester. Jika perlu mengajak para siswa untuk diberi tugas berdialog langsung dengan beberapa wisatawan asing yang sedang berkunjung ke candi, kraton atau cagar budaya di Indonesia. Hal ini akan semakin mempertebal rasa percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris dengan orang asing sambil menjadi agen budaya bangsa dalam pergaulan antar bangsa di era globalisasi dewasa ini.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:28.35pt;text-align:justify;text-indent: 21.3pt;line-height:200%;tab-stops:list 42.55pt"><span class="ft04"><span style="Arial","sans-serif"font-family:";" ><br /></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:center; text-indent:-.5in" align="center"><b style="mso-bidi-font-weight:normal">DAFTAR<span style="mso-spacerun:yes"> </span>PUSTAKA</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-align:justify;text-indent:-.5in"> Depdiknas. 2006. <b style="mso-bidi-font-weight:normal"><i>KTSP Bahasa Inggris SMP</i></b><i>.</i> Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%"> Br<span style="mso-ansi-language:IN" lang="IN">own, W. James, Et. al. 1964. An Instruction : <b style="mso-bidi-font-weight:normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal">Material and Method</i></b>.<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span><span style="mso-spacerun:yes"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%"><span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-ansi-language: IN" lang="IN">London : Mc Graw Hill Book Corp.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:40.5pt;text-align:justify;text-indent: -40.5pt"><span style="color:black;"> Lie, Anita .2003 <b style="mso-bidi-font-weight: normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal">Linguistik Indonesia</i></b><i style="mso-bidi-font-style:normal">.</i> Jakarta: PT. Yayasan Obor Indonesa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%"> <span style="mso-ansi-language:IN" lang="IN">Nurkamto, Joko.</span> 2003<span style="mso-ansi-language: IN"> <b style="mso-bidi-font-weight:normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span lang="IN">Problema Pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia.<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></i></b></span><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="mso-spacerun:yes"> </span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%"><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="mso-spacerun:yes"> </span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="mso-ansi-language: IN" lang="IN">Linguistik Indonesia</span></i></b><span style="mso-ansi-language: IN" lang="IN"> : Nomor 2 : 288-289.</span></p> <p class="MsoNormal"> Pringgawidagda, Suwarna. 2002. <b style="mso-bidi-font-weight: normal"><i style="mso-bidi-font-style:normal">Strategi Penguasaan Berbahasa</i></b>. Yogyakarta:<span style="mso-spacerun:yes"> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Adicita Karya<span style="mso-spacerun:yes"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-outline-level:3"> <span style="color:black;">Richards, Jack C. 2008. </span><a href="http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=native%20speaker%20forum%20english%20magazine&source=web&cd=13&ved=0CDEQFjACOAo&url=http%3A%2F%2Fexchanges.state.gov%2Fenglishteaching%2Fforum%2Farchives%2Fdocs%2F08-46-1-b.pdf&ei=FH54T4amIMTYrQeslOCWDQ&usg=AFQjCNH5CE0dYr9e4GOoGvlhMBbfyL5hjA&cad=rja"><b><i><span style="text-decoration:none;text-underline:nonecolor:windowtext;" >English</span></i></b><b><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="text-decoration: none;text-underline:nonecolor:windowtext;" > Teaching <span style="mso-bidi-font-style:italic">Forum</span> Number 46 Vol. 1</span></i></b></a><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="color:black;">.</span></i><span style="color:black;"> Kedutaan<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-outline-level:3"><span style="color:black;"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Besar<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Amerika Serikat</span></p>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-61676946259350090342012-03-15T07:52:00.008-07:002012-03-15T08:37:33.793-07:00AJINING DIRI ONO ING LATI AJINING ROGO ONO ING BUSONO<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnx_1XU44b2mAmBdNuTA-p9FCYx8qXerBtIQ5jOw5r25lLBTc1drGO6anq20-eBkz5i3wjLLk9Pnb38i0tdE6NjMeXYYF8xsmeLkzgWo7bVxFH67CiTEeTdxbRzjX4qTr4GvHnShMNf1w/s1600/P1080728.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnx_1XU44b2mAmBdNuTA-p9FCYx8qXerBtIQ5jOw5r25lLBTc1drGO6anq20-eBkz5i3wjLLk9Pnb38i0tdE6NjMeXYYF8xsmeLkzgWo7bVxFH67CiTEeTdxbRzjX4qTr4GvHnShMNf1w/s320/P1080728.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5720147625165408642" border="0" /></a><br /><strong>SOLO</strong>–Kewajiban memakai pakaian tradisional berupa kebaya dan<em> jarik</em> untuk pegawai negeri sipil (PNS) perempuan serta beskap landung dan <em>jarik</em> untuk PNS laki-laki akan diberlakukan wajib mulai Kamis (23/2/2012) mendatang.<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kendati demikian, para PNS diharapkan sudah mulai memakai pakaian itu pada Kamis (16/2/2012) ini untuk uji coba.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kalangan PNS pun tampaknya sudah mengantisipasi hal ini. Apalagi setelah melihat Walikota Solo, Joko Widodo dan Wakil Walikota, FX Hadi Rudyatmo sudah memulai memakai baju beskap dan <em>jarik</em> pada Kamis (9/2/2012) lalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pantauan Espos, Rabu (15/2/2012), sejumlah PNS sudah menyiapkan baju tersebut, bersama-sama mengambil dari tukang jahit. Di depan kantor Bagian Humas Setda, beberapa pegawai juga terlihat membawa kantong kain besar berwarna hitam, yang setelah dibuka isinya ternyata blangkon.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">“Di surat edarannya memang tertulis wajib pakai beskap Kamis pekan depan. Tapi karena Kamis kemarin Pak Wali dan Wawali sudah pakai, ya kami siap-siap saja. Besok (hari ini-<em>red</em>) sudah mulai pakai,” jelas salah satu pegawai Bagian Humas, Budi, kepada<em> Espos</em>, kemarin.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Etty Retnowati mengatakan para PNS memang diharapkan mulai memakai busana tradisional pada Kamis ini. Namun itu masih bersifat uji coba.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">“Yang sudah siap ya diharapkan besok mulai pakai. Kalau belum siap masih ditoleransi. Tapi Kamis (23/2/2012) sudah wajib pakai. Kami menyadari kok kondisinya. Kami dengar saat ini sulit mencari kain. Ya maklum ada ribuan orang cari kain bersamaan,” katanya, kepada wartawan, kemarin.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sebagaimana diinformasikan, pemakaian baju tradisional setiap Kamis mulai Februari ini di kalangan PNS Pemkot dicanangkan sebagai upaya melestarikan kebaya dan beskap, yang merupakan pakaian tradisional Jawa. Pemkot tidak ingin pakaian tradisional Jawa itu bernasib sama dengan kimono di Jepang yang nyaris punah karena orang makin malas memakainya.</p>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-72509358777500450872011-11-16T21:19:00.000-08:002011-11-16T23:38:35.854-08:00Daftar Bakal Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012<h3>KOTA SURAKARTA (4.498 orang)</h3> <p>Layanan ini disediakan untuk memberikan Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 yang berisi daftar guru yang memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal <span class="tebal">30 september 2011</span>.</p> <p>Daftar tersebut dapat dilihat melalui tautan dibawah ini,</p> <div id="btnlnk"> <a href="http://www.sergur.pusbangprodik.org/index.php?pg=listview"><img src="http://www.sergur.pusbangprodik.org/includes/images/krt.gif" title="Melihat daftar" /> Peserta</a> </div><br /><h3>Persyaratan</h3> <ol><li>Guru yang masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.</li><li>Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan.</li><li>Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan: <ul><li>bagi pengawas satuan pendidikan selain dari guru yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), atau</li><li>bagi pengawas selain dari guru yang diangkat setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru harus pernah memiliki pengalaman formal sebagai guru.</li></ul></li><li>Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan), sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan sebagai guru dari Bupati/Walikota.</li><li>Sudah menjadi guru pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan (30 Desember 2005).</li><li>Pada tanggal 1 Januari 2013 belum memasuki usia 60 tahun.</li><li>Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).</li><li>Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila: <ul><li>pada 1 Januari 2012 sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau</li><li>mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat).</li></ul></li></ol> <p>Daftar calon peserta sertifikasi guru tersebut diurutkan berdasar kriteria berturut turut <i>usia</i>, <i>masa kerja</i>, dan <i>golongan</i>.</p> <p> Jika data diri saudara belum tertera dalam daftar layak calon peserta padahal saudara memenuhi syarat, anda dapat melakukan pengecekan dan perbaikan data ke dinas pendidikan kabupaten/kota setempat, dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini</p><br /><h3>Prosedur perbaikan data NUPTK</h3> <ul><li>Guru membawa salinan dokumen sebagai bukti fisik perbaikan data ke dinas pendidikan setempat</li><li>Dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan perbaikan database NUPTK guru tersebut dan mengirimkan salinan dokumen tersebut ke LPMP</li><li>LPMP melakukan persetujuan (<i>approval</i>) terhadap perbaikan data tersebut berdasarkan salinan dokumen yang dikirim oleh dinas kabupaten/kota.</li></ul> Perbaikan data NUPTK untuk pelaksanaan sertifikasi guru 2012 berakhir pada tanggal <span class="tebal">1 Desember 2011</span>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-16509356161632643112011-08-02T21:22:00.000-07:002011-08-02T21:23:30.619-07:00Marhaban Ya Ramadhan<div style="text-align: justify;">Banyak sekali keutamaan puasa pada bulan ramadhan yang dikabarkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. diantara keutamaan puasa ramadhan adalah sebagai berikut :<br /><br />1. <a name="Puasa Amalan Ummat Sebelum Kita">Bahwa puasa juga diwajibkan atas ummat sebelum kita</a>. Allah berfirman :<br /><br /></div><div style="text-align: justify;" class="arab">يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ</div><div style="text-align: justify;"><br />Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqoroh : 183)<br /><br />Jika puasa bukan sebuah amalan yang agung, maka tidak mungkin puasa juga diwajibkan atas ummat-ummat sebelum kita. walaupun puasa mereka berbeda dengan puasa kita, artinya bukan pada bulan ramadhan yang diwajibkan atas mereka, akan tetapi amalan puasa itu tersendiri telah diwajibkan atas mereka yang menandakan bahwa amalan ini sangatlah agung.<br /><br />2. <a name="Puasa Sebab Diampuninya Dosa">Puasa adalah sebab diampuninya dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan</a>. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br /><br /></div><div style="text-align: justify;" class="arab">من صام رمضان إيمانا واحتسابا غُفِر له ما تقدم من ذنبه</div><div style="text-align: justify;"><br />Artinya : "Barang siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan pengharapan (pahala), diampuni dosa-dosa yang telah lampau." (Muttafaq 'Alaihi)<br /><br />Iman maksudnya beriman dengan Allah dan ridho atas diwajibkannya puasa ramadhan. pengharapan yaitu mengharap balasan dan pahala dari Allah. Jika seseorang telah yakin dan ridho akan kewajibannya berpuasa serta tidak benci atas kewajiban puasa ramadhan, yakin terhadap pahala dan ganjaran yang akan didapat maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.<br /><br />3. <a name="Pahala Puasa Tidak Terhingga">Bahwa pahala puasa tidak terikat dengan jumlah tertentu</a>, akan tetapi pahalanya diberikan kepada orang yang berpuasa tanpa ada perhitungan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br /><br /></div><div style="text-align: justify;" class="arab">كل عمل ابن آدم له يضاعَف الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف ، قال الله تعالى : إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به ، يَدَعُ شهوته وطعامه من أجلي</div><div style="text-align: justify;"><br />Artinya : "Semua amalan anak Adam untuknya dan dilipat gandakan setiap satu kebaikan (dianggap) sepuluh kali kebaikan tersebut dan dilipat gandakan menjadi 700 kali. Allah berfirman : Kecuali puasa, karena amalan itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. (disebabkan) meninggalkan sahwatnya dan makanannya demi Aku." (HR Muslim)<br /><br />4. <a name="Dua Kebahagiaan Bagi Orang Yang Berpuasa">Dua kabahagiaan bagi orang yang berpuasa</a>. yaitu kebahagiaan ketika berbuka puasa setelah menahan nafsu, lapar dan dahaga sehari penuh. dan kebahagiaan ketika menjumpai Allah diakherat dengan dimasukkannya kedalam surga-Nya. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br /><br /></div><div style="text-align: justify;" class="arab">للصائم فرحتان فرحة عند فطره وفرحة عند لقاء ربه</div><div style="text-align: justify;"><br />Artinya : "Untuk orang yang berpuasa dua kebahagiaan : kebahagiaan ketika berbuka puasa. dan kebahagiaan ketika menemui Tuhannya." (Muttafaq 'Alaihi)<br /><br />5. <a name="Puasa Memberi Syafaat Bagi Pelakunya">Bahwa amalan puasa memberi syafaat kepada yang mengamalkannya</a>. seperti Al-Qur'an yang memberi syafaat diakherat kepada orang yang membacanya. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br /><br /></div><div style="text-align: justify;" class="arab">الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة , يقول الصيام : أي رب منعتُه الطعام والشهوة فَشَفِّعْنِي فيه , ويقول القرآن : منعتُه النوم بالليل فَشَفِّعْنِي فيه , قال : فيشفعان</div><div style="text-align: justify;"><br />Artinya : "Puasa dan Al-Qur'an memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. puasa berkata : Wahai Robb, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat maka berikanlah syafaat. Al-Qur'an berkata : Wahai Robb, aku telah menahannya dari tidur dimalam hari maka berilah syafaat. Rosulullah berkata : maka keduanya memberi syafaat." (HR Ahmad, Ath-Thabrany dan Al-Hakim)<br /><br />Itulah 5 keutamaan puasa ramadhan. dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang berkaitan dengan amalan puasa. dengan diwajibkannya amalan-amalan bukan saja memberikan pahala bagi kita, bahkan menjadikan kita sebagai makhluk yang utama dan penuh dengan masa depan yang cerah. semoga kita dijadikan sebagai hamba-hamba-Nya yang taat dan ridho dengan semua keputusan-Nya.</div><div style="overflow: hidden; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; text-decoration: none; border: medium none; text-align: justify;"><br />Read more: <a style="color: #003399;" href="http://www.artikelislami.com/2011/08/keutamaan-puasa-ramadhan.html#ixzz1TasK7wBn">http://www.artikelislami.com/2011/08/keutamaan-puasa-ramadhan.html#ixzz1TasK7wBn</a><br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-54491290807763741592011-08-01T23:06:00.000-07:002011-08-01T23:25:53.192-07:00KEGIATAN BULAN JULI<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBl2J7Tep_d_ZkDZZXQYL0BH1FLNFejhm-J4QzZaxW0v7zktFjPaoB68cVo2G1OoSCC6CJrtN7GyQmRSR3YQZKWh0C0QrG3gBZ9fi41UCt24lVe2A01fVchHq4_N5CSsV_S93MCcGQCVg/s1600/100_8202.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBl2J7Tep_d_ZkDZZXQYL0BH1FLNFejhm-J4QzZaxW0v7zktFjPaoB68cVo2G1OoSCC6CJrtN7GyQmRSR3YQZKWh0C0QrG3gBZ9fi41UCt24lVe2A01fVchHq4_N5CSsV_S93MCcGQCVg/s320/100_8202.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636137976919474130" border="0" /></a>Rombongan tamu dari Swiss Mrs Nicole sedang belajar batik bersama pak Bambang dan siswa SMP N 17 Surakarta.Mereka diperkenalkan bagaimana memegang canting dan menuliskannnya dgn malam . Mereka begitu menikmati panasnya malam dan sulitnya menembuskan dalam kain mori. Siulakan kunjungi webnya http : // www.nicolecoppey.com<br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ZwQ9PmERfG40oyMgiV7C6UO5Lsd51kV1kg0AzjGy85dL14FM_3n4hUDEd164RXZfwTgichxuibsg7zvXY2_1XT-Xjn4SPMwTegEqPE_dehHNipaL5kGxGbumqX0UUoBFOdYtU2ImEp4/s1600/100_8177.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ZwQ9PmERfG40oyMgiV7C6UO5Lsd51kV1kg0AzjGy85dL14FM_3n4hUDEd164RXZfwTgichxuibsg7zvXY2_1XT-Xjn4SPMwTegEqPE_dehHNipaL5kGxGbumqX0UUoBFOdYtU2ImEp4/s320/100_8177.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636137969343963346" border="0" /></a>Dua kakak beradik , Timothee dan Domitille berkolaberasi memainkan tembang suwe ora jamu yg diiringi dengan gamelan. Mereka begitu terbiasa memegang instrumen gamelan bagai memegang alat musik moderen. Silakan kunjungi web mereka :<br /></div>http://www.123musique.ch/4ygrecs/Classique/Accueil.html<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRumpnTwnd8U0zYpeiNAuqqklAK0B3fEexISzrN9_RQzWKGbfC8zt3gKHZnDpMDbnHIZhjMJ2C72BbYhXkNd1YD1TD_qp1aKhIL86-6DQ0Maq44jRSbvAx5oytH2MVocQB_ed1wLTAUg8/s1600/100_8212.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRumpnTwnd8U0zYpeiNAuqqklAK0B3fEexISzrN9_RQzWKGbfC8zt3gKHZnDpMDbnHIZhjMJ2C72BbYhXkNd1YD1TD_qp1aKhIL86-6DQ0Maq44jRSbvAx5oytH2MVocQB_ed1wLTAUg8/s320/100_8212.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636137965669647602" border="0" /></a>Kepala Sekolah SMP N 17 memberikan kenang kenangan topeng batik kepada tamu rombongan dari Swiss<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQaS5ZHRnYZQcUhwoU08SWOQqhBshn2bemEQY2pKx-yWsRx4jFioLWzNTDYP9gSy8iX5NcEaDuhqvGv9oy6tfw416pgsJh_qrME8OdkAwK6K33XcX4bjtJJII_bVQJXCKxOWZfQjnVIp0/s1600/100_8180.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQaS5ZHRnYZQcUhwoU08SWOQqhBshn2bemEQY2pKx-yWsRx4jFioLWzNTDYP9gSy8iX5NcEaDuhqvGv9oy6tfw416pgsJh_qrME8OdkAwK6K33XcX4bjtJJII_bVQJXCKxOWZfQjnVIp0/s320/100_8180.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636137964120744818" border="0" /></a>Setelah bermain gamelan mereka berpose bersama biar menjadi kenangan kita bersama<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgdEfCdlpjMlG3VEVZNQwsauXy8wHB91pqw567s44G85E0dOFbor06L_r22Y0HOVpTdbA1t-nQ9483Q8U8Ttxki8JJ3OOsOeWxd0XcwEbEU8C1D6xX30cV00SrRjOxe-ZnddlxBtgh4Qg/s1600/100_8159.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgdEfCdlpjMlG3VEVZNQwsauXy8wHB91pqw567s44G85E0dOFbor06L_r22Y0HOVpTdbA1t-nQ9483Q8U8Ttxki8JJ3OOsOeWxd0XcwEbEU8C1D6xX30cV00SrRjOxe-ZnddlxBtgh4Qg/s320/100_8159.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636137958693453842" border="0" /></a>Selamat ! SMP Negeri 17 juga mendapatkan Character Award dalam rangka DIES NATALIS Universitas PGRI Semarang...smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-62973980372082104542011-07-26T08:48:00.000-07:002011-07-26T08:58:08.696-07:00Studi tour ke Museum dan Kraton<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHXdVSVkrFWqDFwJ_Eed0cICcfQo_97wsLXRfjgY4KyKd_KY5W0xlTJHYI-7XlCPZSXffaJQUtIfnBgYC3zWGuh2OOPgNr5IhA4mHqAwJpxSdHmuxPE_mQEGwEX7JZrqOVBbwzP0YTrZw/s1600/PHTO0015.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHXdVSVkrFWqDFwJ_Eed0cICcfQo_97wsLXRfjgY4KyKd_KY5W0xlTJHYI-7XlCPZSXffaJQUtIfnBgYC3zWGuh2OOPgNr5IhA4mHqAwJpxSdHmuxPE_mQEGwEX7JZrqOVBbwzP0YTrZw/s320/PHTO0015.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633689473435859794" border="0" /></a><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Museum ini didirikan pada masa pemerintahan </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IX" title="Pakubuwono IX" class="mw-redirect">Pakubuwono IX</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di dalem Kepatihan pada tanggal </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/28_Oktober" title="28 Oktober">28 Oktober</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1890" title="1890">1890</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IX" title="Pakubuwono IX" class="mw-redirect">Pakubuwono IX</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> dan </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_X" title="Pakubuwono X" class="mw-redirect">Pakubuwono X</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Januari" title="1 Januari">1 Januari</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1913" title="1913">1913</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);">. Kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga </span><a style="color: rgb(0, 0, 0);" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> bernama Johannes Busselaar</span><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYa7VZUXBh-_KEVhwhxvbNFTJmW0WKhVuP2zIUNT5gACP9B7SNFNuaXbNwonw2A7BmJeojryXFtgyFqUMwgoZAKOF2x490iZ3RDgpi770qJ1lL3kHtJH4Wvl9hk4CUVXYSxOfhkSQT73I/s1600/PHTO0031.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYa7VZUXBh-_KEVhwhxvbNFTJmW0WKhVuP2zIUNT5gACP9B7SNFNuaXbNwonw2A7BmJeojryXFtgyFqUMwgoZAKOF2x490iZ3RDgpi770qJ1lL3kHtJH4Wvl9hk4CUVXYSxOfhkSQT73I/s320/PHTO0031.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633689485012476674" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify;">Pura Mangkunegaran atau Puro Mangkunegaran dalam pelafalan bahasa Jawa, adalah salah satu istana yang ada di kota Solo, meskipun bentuknya lebih kecil dari Keraton Surakarta, namun keindahannya masih terlihat hinggaga sekarang. Seperti yang disebutkan di berbagai sumber, Pura Mangkunegaran dibangun setelah Perjanjian Salatiga di tahun 1757. Sama halnya seperti Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran juga mengalami perubahan pada arsitektur bangunannya, yang bisa dilihat dari percampuran gaya Eropa di beberapa bagian bangunan. Diperkirakan bentuk Pura Mangkunegaran yang sekarang ini dibangun oleh KGPAA Mangkunegara II yang memerintah antara tahun 1804-1866.</p> <p style="text-align: justify;">Di sini juga pengunjung diajak untuk menelurusi jejak sejarah dan peninggalan yang mengagumkan, karena selain bangunan yang indah, Pura Mangkunegaran juga menyimpan koleksi buku dan sastra. Semuanya tertata di Rekso Pustaka ( Rekso Pustoko, dalam lafal Jawa) yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegoro IV, untuk menjaga khazanah ilmu yang berkembang di Pura Mangkunegaran.</p> <p style="text-align: justify;">Pura Mangkunegaran ini terletak di pusat kota Solo, sehingga mudah untuk dijangkau dengan berbagai sarana transportasi. Tepatnya terletak diantara Jl. Ronggo Warsito, Jl. Kartini, Jl. Siswa dan Jl. Teuku Umar.</p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjPAcUOCm7A5cFm65lNOaE1S9Boeud54YbleYOdNi-sZ1X9XaMZtLayEjiHnHzFMJEGJ-Pg5bs5ySP3Sk2GKuc4gFtiwdRJIUZ7r_Q-2hr_rs5zwgevhxjl4Hi6xyLf0aNqSJEJ1ZKAiw/s1600/PHTO0016.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjPAcUOCm7A5cFm65lNOaE1S9Boeud54YbleYOdNi-sZ1X9XaMZtLayEjiHnHzFMJEGJ-Pg5bs5ySP3Sk2GKuc4gFtiwdRJIUZ7r_Q-2hr_rs5zwgevhxjl4Hi6xyLf0aNqSJEJ1ZKAiw/s320/PHTO0016.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633689478197029730" border="0" /></a>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-23657711691744212992011-07-10T22:31:00.000-07:002011-07-10T23:58:47.982-07:00Pengumuman PPDB<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIreVQ2uP4_TNoSzjjIKP22kPMtPKiybCk9UxAOk5A68xHu-V7Al_gNKsCd2oh3SRERUMr-oLAA1jBQ6ATS2muiMQ3u1hcqW4KZp0N4-zpgbN-MuriFXFiPz3qv_5MXC6uGCOAIUUgaUs/s1600/IMG_2729.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIreVQ2uP4_TNoSzjjIKP22kPMtPKiybCk9UxAOk5A68xHu-V7Al_gNKsCd2oh3SRERUMr-oLAA1jBQ6ATS2muiMQ3u1hcqW4KZp0N4-zpgbN-MuriFXFiPz3qv_5MXC6uGCOAIUUgaUs/s320/IMG_2729.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5627966340327674770" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFWBtT0DHpGYCJ6WaA1VNBfzwdqQtNnM4nKFDQuyh3wvAXyv3yE6oO1lBp9Ebcs6QDmYW72LVXhL2NuPK3Ej4MVU6Hsdx8m2c_CVN5VajHIZU1ac7o0qFPwFgwHn3lPK2PDdNDjtAHHOU/s1600/IMG_2731.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFWBtT0DHpGYCJ6WaA1VNBfzwdqQtNnM4nKFDQuyh3wvAXyv3yE6oO1lBp9Ebcs6QDmYW72LVXhL2NuPK3Ej4MVU6Hsdx8m2c_CVN5VajHIZU1ac7o0qFPwFgwHn3lPK2PDdNDjtAHHOU/s320/IMG_2731.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5627966335561772818" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb8MvIrV7Kn3wC3PP7wRL14xRJxWMFvJhBmPcZw6YMk9KdAmw2UAZKcEiKzu-Kik_ztDNZ7xYYcuYXFO7zzp4QcAO6D9Bni1zkOC1ws5Sx1xGGYARl-D-zZEjWH3lJOWfyDvkuUHWHfUk/s1600/IMG_2726.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb8MvIrV7Kn3wC3PP7wRL14xRJxWMFvJhBmPcZw6YMk9KdAmw2UAZKcEiKzu-Kik_ztDNZ7xYYcuYXFO7zzp4QcAO6D9Bni1zkOC1ws5Sx1xGGYARl-D-zZEjWH3lJOWfyDvkuUHWHfUk/s320/IMG_2726.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5627966337359535362" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj44gVght1VkQJxxvxU8dtqlonOejLxUZsxb-2yznxApnlrh58A8wCkG0OcJ0UKZPx-qV5jsf9puuRQ9xQJHjJck9cBgxdOqPgPA4eTT0OPpuTJK3FDRSjlotYowJrd4HlJkkFjGl2YF9E/s1600/IMG_2733.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj44gVght1VkQJxxvxU8dtqlonOejLxUZsxb-2yznxApnlrh58A8wCkG0OcJ0UKZPx-qV5jsf9puuRQ9xQJHjJck9cBgxdOqPgPA4eTT0OPpuTJK3FDRSjlotYowJrd4HlJkkFjGl2YF9E/s320/IMG_2733.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5627966344100773042" border="0" /></a>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-45340130128488419312011-07-10T22:18:00.000-07:002011-07-10T22:30:58.551-07:00PPDB di SMP Negeri 17<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3xEfByz-lhP3oUKSDhY9MJBfMc5IchLXmYHg9plebJTcFIcI_ozcq_lLGynnZ5pT4pHS459TsVyXEKG8ndn9cXRTF-Lh-QFT9CHOwnYqUF3ePepQ6iCrO24H9bNFo2vlf0RxUVNsphs8/s1600/IMG_2685.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3xEfByz-lhP3oUKSDhY9MJBfMc5IchLXmYHg9plebJTcFIcI_ozcq_lLGynnZ5pT4pHS459TsVyXEKG8ndn9cXRTF-Lh-QFT9CHOwnYqUF3ePepQ6iCrO24H9bNFo2vlf0RxUVNsphs8/s320/IMG_2685.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5627961987838195394" border="0" /></a><table id="Table_01" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" height="908" width="1006"><tbody><tr><td colspan="4" rowspan="7" align="left" valign="top"><table class="bordertipis" border="0" cellpadding="5" cellspacing="0" width="103%"><tbody><tr><td valign="top"><table class="border_tbl_tipis" border="0" cellpadding="3" cellspacing="0" width="100%"><tbody><tr><td>PPDB Online adalah sebuah sistem penerimaan siswa baru SMP maupun SMA yang bersifat online, transparant dan realtime. Data calon siswa yang mendaftar di sekolah tertentu akan digabungkan ke bank data, sehingga dapat ditampilkan melalui web yang dapat diakses di <a href="http://www.ppdbsolo.net/">http://www.ppdbsolo.net </a>dan melaui sms gateway 3011 (khusus pengguna Matrix, Mentari, dan IM3) dan 0856 4173 5588(All Operator) . <ol><li><strong>DASAR DAN AZAS</strong></li><ol><li><strong>DASAR</strong> <ol> <li>Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (2); </li><li> Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; </li><li> Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; </li><li> Peraturan Pemerintah 72 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Biasa; </li><li> Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; </li><li> Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; </li><li> Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; </li><li> Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0491/U/1992, tentang Pendidikan Luar Biasa; </li><li> Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001, tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah; </li><li> Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Pemerintah Daerah; </li><li> Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009, tentang Pendidikan Inklusi Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa; </li><li> Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; </li><li> Keputusan Mendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian di SD, SDLB, SLB Tingkat Dasar dan MI ; </li><li> Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010, Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten / Kota; </li><li> Peraturan Mendiknas RI No. 45 tahun 2010, Tentang Krikteria Kelulusan Peserta Didik pada SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK Tahun Pelajaran 2010/2011; </li><li> Peraturan Mendiknas RI No. 46 tahun 2010, Tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional pada SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK Tahun Pelajaran 2010/2011; </li><li> Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta; </li><li> Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2010, tentang Pendidikan; </li><li> Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa tengah No. 481/20110/2010, Tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2010/2011; </li><li> Peraturan Walikota Surakarta No. 11 Tahun 2008, tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Surakarta; </li><li> Surat Edaran Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Nomor 634/C.C3/TU/2011, Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada SD dan SMP Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) Tahun Pelajaran 2011/2012; </li><li> Surat Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Nomor 441/C.C3/DS/2011, Tentang Pemberitahuan Penerimaan Peserta Didik Baru, Tahun Pelajaran 2011/2012;</li><li>Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota Surakarta dengan Universitas Sebelas Maret, Nomor : 119/3.182.1, Nomor : 6722A/H27/KL/2010 Tentang Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dan Penyelenggaraan Pemerintahan / Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Surakarta. </li></ol></li> <li><strong>ASAS :</strong></li><ol> <li><em><u>Obyektif</u></em> , artinya bahwa PPDB, dilaksanakan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, dan prosesnya dilakukan dengan seleksi berdasarkan nilai / prestasi siswa</li><li><em><u>Transparan</u></em>, artinya bahwa PPDB bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua/wali peserta didik baru, untuk menghindarkan penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi.</li><li><em><u>Akuntabel</u></em>, artinya bahwa PPDB dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya.</li> </ol></ol> <li><strong>KETENTUAN<br /> </strong>Ketentuan PPDB Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudhatul Athfal (RA)/ Busthanul Athfal (BA)/ Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TK LB); Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI)/ Sekolah Dasar Luar Biasa (SD LB); Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)/ Sekolah Menengah Pertama (SMP LB) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA LB) Tahun Pelajaran 2011/2012 diatur sebagai berikut :</li></ol><ol><ol><li><strong>Organisasi Penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru</strong><strong>.</strong></li><ol><li>Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga membentuk dan menetapkan kepanitiaan penerimaan peserta didik Tingkat Kota dengan struktur organisasi : Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, dan anggota sesuai dengan kebutuhan.</li><li>Sekolah membentuk dan menetapkan kepanitiaan Peserta Didik Baru yang terdiri dari: Ketua, Sekretaris, dan seksi – seksi yang dibutuhkan.</li></ol><li><strong>Syarat Penerimaan Peserta Didik Baru.</strong> <ol><li>Calon peserta didik TK/RA/BA telah berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.</li><li>Calon peserta didik TKLB berusia minimal 4 tahun. </li><li>Calon peserta didik kelas 1 SD/MI telah berusia 6 – 12 tahun.</li><li>Calon peserta didik kelas 1 SDLB telah berusia minimal 6 tahun.</li><li>Calon peserta didik kelas VII SMP/MTs adalah : <ol><li>telah lulus SD/MI/SDLB/Program Paket A dan memiliki ijasah/SKHU;</li><li>memiliki Daftar Nilai Ujian Sekolah / Surat Keterangan Hasil UASBN atau Daftar Nilai Ujian Persamaan lulus SD atau Daftar Nilai Ujian Nasional Program Paket A;</li><li>berusia setinggi tingginya 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru.</li></ol> </li><li>Calon peserta didik kelas VII SMPLB adalah anak yang lulus SD/SDLB/MI dan memiliki Ijasah/SKHU.</li><li>Calon peserta didik kelas X SMA/MA adalah sebagai berikut : <ol><li>telah lulus SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki Ijasah/SKHU;</li><li>memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SMP atau MTs atau Daftar Nilai Ujian Persamaan lulus SMP atau Daftar Nilai Ujian Nasional Program Paket B;</li><li>berusia setinggi-tinggimya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru.</li></ol> </li><li>Persyaratan calon peserta didik kelas X SMALB adalah anak yang lulus SMP/SMPLB/MTs dan memiliki Ijasah/SKHU.</li><li>Persyaratan calon peserta didik kelas X SMK : <ol><li>telah lulus SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki Ijasah/SKHU;</li><li>memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SMP atau MTs, Daftar Nilai Ujian Sekolah, atau Daftar Nilai Ujian Persamaan lulus SMP atau Daftar Nilai Ujian Nasional Program Paket B;</li><li>berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru;</li><li>memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan spesifikasi program pendidikan di sekolah yang dituju.</li></ol> </li><li>Calon peserta didik baru yang berasal dari luar wilayah administrasi kota Surakarta <strong>(tidak tercatat sebagai penduduk Kota Surakarta)</strong> dapat diterima pada SMP/MTs dan SMA/MA di Kota Surakarta dengan ketentuan sebagai berikut : <ol><li><strong>Proporsi maksimal</strong> yang dapat diterima adalah sebesar 20 % dari kapasitas/ kuota penerimaan calon peserta didik baru masing-masing sekolah;</li><li>Dalam daftar rangking calon peserta didik baru yang diterima, nilai yang bersangkutan <strong>lebih tinggi dari nilai terendah (batas bawah)</strong> calon peserta didik baru yang berasal dari dalam wilayah administrasi Kota Surakarta yang dapat diterima pada sekolah bersangkutan.</li></ol> </li><li>Perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu kota, antar kabupaten/kota dalam satu propinsi, atau antar propinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju serta dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan / Kepala Kantor Kementrian Agama setempat sesuai dengan kewenangannya.</li></ol> </li><li><strong>JUMLAH PESERTA DIDIK</strong> <ol><li>Jumlah peserta didik pada TK/RA/BA, dalam satu rombongan belajar/kelas, maksimum 25 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik TKLB, dalam satu rombongan belajar/kelas, maksimum 5 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik pada SD/MI, dalam setiap rombongan belajar/kelas, maksimum 36 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik pada SDLB, dalam setiap rombongan belajar/kelas, maksimum 8 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik untuk SMP/MTs, dalam satu rombongan belajar/kelas, maksimum 36 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik untuk SMPLB, dalam satu rombongan belajar/kelas, maksimum 8 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik untuk SMA/MA, dalam satu rombongan belajar/kelas, maksimum 36 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik untuk SMALB, dalam satu rombongan belajar/kelas, maksimum 8 siswa.</li><li>Jumlah peserta didik baru pada SMK per rombongan belajar/kelas maksimum 36 siswa untuk program TI dan maksimum 40 siswa untuk program non TI.</li></ol> </li> </ol></ol> </td> </tr> </tbody></table></td> </tr> </tbody></table> </td> <td> </td> <td rowspan="5" background="images/ppdbsolo2010_72.jpg"> </td> <td rowspan="6"> </td> <td> </td> </tr> <tr> <td rowspan="5" background="images/ppdbsolo2010_67.jpg"> </td> <td rowspan="6"> </td> <td><img src="http://www.ppdbsolo.net/images/spacer.gif" alt="" height="23" width="1" /></td> </tr> <tr> <td><img src="http://www.ppdbsolo.net/images/spacer.gif" alt="" height="83" width="1" /></td> </tr> <tr> <td><img src="http://www.ppdbsolo.net/images/spacer.gif" alt="" height="25" width="1" /></td></tr></tbody></table><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3PqU2AZ7DcEyiabW0CQ1o2lm5tAWyS7nAYQNOW_rxcQ2Mpd0cQwqxj_k7alv44_Fx4cM4cYT1BG4dzUGfUJtqL5ERugqZ0Vylas1dyqXysKbQX0C4s3XkeY4EHjr1ZlQmVDadIRBOQ4w/s1600/IMG_2687.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3PqU2AZ7DcEyiabW0CQ1o2lm5tAWyS7nAYQNOW_rxcQ2Mpd0cQwqxj_k7alv44_Fx4cM4cYT1BG4dzUGfUJtqL5ERugqZ0Vylas1dyqXysKbQX0C4s3XkeY4EHjr1ZlQmVDadIRBOQ4w/s320/IMG_2687.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5627961991888644434" border="0" /></a>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-75935443864016987132011-06-26T03:32:00.000-07:002011-06-26T03:35:16.094-07:00Profil SMP N 17<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadrWyFA3I9n-uuFoEvxXQbA_hleDydXZtzerPeBMAX5owYH6PeUny6volOQWL7MuONW8GueI0NWRgbvcpk5HMb_RGT7sTdgoBQEXmeyjEiG1m-7ytwojkPWYFgjka3Jblhn5-8DIB4n8/s1600/1.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadrWyFA3I9n-uuFoEvxXQbA_hleDydXZtzerPeBMAX5owYH6PeUny6volOQWL7MuONW8GueI0NWRgbvcpk5HMb_RGT7sTdgoBQEXmeyjEiG1m-7ytwojkPWYFgjka3Jblhn5-8DIB4n8/s320/1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622475093297379058" border="0" /></a>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-9507209362789756862011-06-20T07:18:00.000-07:002011-06-20T07:41:15.942-07:00Perpisahan Sekolah 2011<div style="overflow: hidden; color: rgb(0, 0, 0); background- text-align: left; text-decoration: none; border: medium none;color:transparent;"><div style="text-align: justify;"><span style="float: left; line-height: 70px; padding-top: 2px; font-family:Times,serif,Georgia;font-size:100px;color:#cc0000;" >B</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">ertempat di gedung wayang orang Sriwedari, pada hari Senin, 20 Juni 2011, telah digelar perpisahan siswa kelas IX dengan menampilkan berbagai acara menarik. Acara diawali dengan tari gambyong oleh para siswi SMP N 17 . Sesaat kemudian, acara dilanjutkan dengan pembukaan, sambutan-sambutan, dan berbagai hiburan.</span><br /></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJELkKDTOIJtZoD2LNCfOHiT8BcpGt5aqViBJiThvxP9pQVWJDq9mhnuhsDm9bJcPTNuQS7JN556oRkRxhtL4pqA8jEliGpx-82z_hIbGGY8g37-TG3jXUb5yZusYD51wCdOXLKzFg9vA/s1600/DSC01400.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJELkKDTOIJtZoD2LNCfOHiT8BcpGt5aqViBJiThvxP9pQVWJDq9mhnuhsDm9bJcPTNuQS7JN556oRkRxhtL4pqA8jEliGpx-82z_hIbGGY8g37-TG3jXUb5yZusYD51wCdOXLKzFg9vA/s320/DSC01400.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620306907148622914" border="0" /></a><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dalam sambutannya, kepala sekolah, Bapak Prih Sasonodadi S.Pd</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">, menyampaikan pesan agar para siswa kelas IX tidak berhenti untuk menuntut ilmu agar kelak benar-benar mampu memberikan pengabdian terbaik buat bangsa dan negara. Selain itu, kepala sekolah juga berpesan agar setelah lulus nanti, para alumni belajar lebih keras untuk mencapai cita-cita dan tetap membawa nama baik sekolah di mana pun berada dengan berperilaku yang baik sekaligus menunjukkan generasi masa depan yang berkarakter. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa sebelum memasuki acara gelar pentas dan seni siswa oleh Bp Sarno, S.Ag.</span> </div><br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiELP6dNyVtnyL_hINoRx4ieJakPQVP9INUXlDOipcGc1bbXUDjqldI3utn1vy6OjuMB1Rl0B2dBLgy7Fe5_CbMKrl2HM5V0VF2YP6RLi7KazyYxBPKbMr6DZbcatKfrmUek3FfSsBclY/s1600/DSC01397.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiELP6dNyVtnyL_hINoRx4ieJakPQVP9INUXlDOipcGc1bbXUDjqldI3utn1vy6OjuMB1Rl0B2dBLgy7Fe5_CbMKrl2HM5V0VF2YP6RLi7KazyYxBPKbMr6DZbcatKfrmUek3FfSsBclY/s320/DSC01397.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620306898914008850" border="0" /></a><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Usai sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan pentas seni siswa. Secara umum, pentas seni menampilkan berbagai genre kesenian yang mengandung unsur tradisi, dan modern. Selain anak-anak, Bapak/Ibu guru juga berkenan untuk meramaikan acara dengan menyumbangkan beberapa lagu. Acara ini membuat suasana perpisahan berlangsung semarak. Seluruh siswa yang hadir, bapak/ibu guru, karyawan/karyawati sekolah, dan segenap tamu undangan memberikan aplaus meriah. Acara hiburan diakhiri dengan menampilkan pencak silat oleh anak kelas 7, 8 dan 9.</span><br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlKan3ayE00LgSDzM1kmSQ3uigddTyce-1a71ateVJYMlWqxSiKaUtjLwx3mWxUS_Mf1hLIBMWJh8nnmOUnOIhY81Arfas7E9eByb7UGT_0Ql2DxasgUb7DT4ltTfr5mauehjAHVbIb3M/s1600/DSC01391.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlKan3ayE00LgSDzM1kmSQ3uigddTyce-1a71ateVJYMlWqxSiKaUtjLwx3mWxUS_Mf1hLIBMWJh8nnmOUnOIhY81Arfas7E9eByb7UGT_0Ql2DxasgUb7DT4ltTfr5mauehjAHVbIb3M/s320/DSC01391.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620306894138149298" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvH8eXCb4rc1DtjnlOONLNJxzopt1TGZE_XLE85QdgzyUYhN-BZjihn4lXVBbZFlg36RSNedDmB5kSZN6tqCnMiBpw0A4W5LwV75kt_EcQvh1TUUUhbJBctTA8S6UjX8ztVDswIZRNExk/s1600/DSC01381.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvH8eXCb4rc1DtjnlOONLNJxzopt1TGZE_XLE85QdgzyUYhN-BZjihn4lXVBbZFlg36RSNedDmB5kSZN6tqCnMiBpw0A4W5LwV75kt_EcQvh1TUUUhbJBctTA8S6UjX8ztVDswIZRNExk/s320/DSC01381.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620306895360540050" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBweQJSwJFltm2kfmCWcUJ66F-OZ5kbUVgbeG8HbaulxCxXMf0iaM25En572nyAkMK1iOwyRlkeYV8Qh3PvVO-4JxqWsWGzHGK7CET-dQMr6aTeBl1Q07wZJxnAV32v-qb3DCyHWzgvsQ/s1600/DSC01382.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBweQJSwJFltm2kfmCWcUJ66F-OZ5kbUVgbeG8HbaulxCxXMf0iaM25En572nyAkMK1iOwyRlkeYV8Qh3PvVO-4JxqWsWGzHGK7CET-dQMr6aTeBl1Q07wZJxnAV32v-qb3DCyHWzgvsQ/s320/DSC01382.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620306913741744402" border="0" /></a><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Acara perpisahan siswa kelas IX memang merupakan acara yang rutin digelar SMP N17 Surakarta setiap tahun. Selain untuk memberikan pesan dan kesan tersendiri buat para siswa kelas IX yang akan meninggalkan sekolah, acara ini juga dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antarkeluarga besar sekolah serta uji kemampuan berkesenian di atas panggung terbuka bagi siswa kelas VII dan VIII yang telah mengikuti kegiatan pengembangan diri selama satu tahun terakhir. Semoga acara seperti ini bisa terus dikembangkan sehingga mampu memacu siswa untuk tampil kreatif dalam mengembangkan potensi seni sesuai dengan bidang yang digelutinya</span>.</p>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-39815917840505278292011-06-19T23:30:00.000-07:002011-06-19T23:41:48.038-07:00SMP Negeri 17 di Kreasso 2011<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis3ahyphenhyphen_Ny_rea2MRrPOkbImuYQQgbY-6M2aEwnR5Ur1qlSt_SzJlRp4T3cizT8MhWIdPlDajcQkEfyRHyuzVTJq09-GVOBMgveXXtbCAfy9Z9h6foArxjOewWL2UPSTxv2ieKnWt6VCTA/s1600/DSC01362.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis3ahyphenhyphen_Ny_rea2MRrPOkbImuYQQgbY-6M2aEwnR5Ur1qlSt_SzJlRp4T3cizT8MhWIdPlDajcQkEfyRHyuzVTJq09-GVOBMgveXXtbCAfy9Z9h6foArxjOewWL2UPSTxv2ieKnWt6VCTA/s320/DSC01362.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620188198063868866" border="0" /></a><strong>Solo – </strong>Dalam <em>Opening Ceremony</em> Kreatif Anak Sekolah Solo (Kreasso) 2011 Minggu (19/6) malam, XL kembali memberikan dukungan ajang pengembangan kreativitas generasi muda tersebut. Kreasso 2011 digelar tanggal 19-21 Juni 2011 di Ngarsopuro. <p style="text-align: justify;"> Suwandi Tjia, Marketing Manager XL <em>Central Region</em>, mengatakan, semangat di ajang Kreasso sebelumnya menjadi parameter XL dalam mendukung acara Kreasso ini. “Semoga kreativitas dan kualitas siswa-siswi sekolah terutama di Kota Solo dapat semakin meningkat, sehingga akan terus muncul ide-ide kreatif dalam bidang seni budaya oleh para siswa dan siswi Kota Solo dan merupakan wadah bagi pelajar untuk terus menggali kompetensi diri,” harapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> "Semoga masa yang akan datang anak-anak ini dapat mengembangkan diri menjadi generasi yang berprestasi dan berkualitas," tambahnya.</p><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAdnWHnF3ZHlP2K2BIQ5spBRh8B3Zh0iASkcNlN0V0hLh5vBqx6yr6OVla91fjfXI1Z22N0uu_vQZy7jFftwkxE4KCSO7LPb5cgEL-XNX7mmBAgMFmo669hGrdBQFHpSXSUd2i8NFRiDc/s1600/DSC01357.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAdnWHnF3ZHlP2K2BIQ5spBRh8B3Zh0iASkcNlN0V0hLh5vBqx6yr6OVla91fjfXI1Z22N0uu_vQZy7jFftwkxE4KCSO7LPb5cgEL-XNX7mmBAgMFmo669hGrdBQFHpSXSUd2i8NFRiDc/s320/DSC01357.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620188188484024738" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWmbAJqgKdxKGMrvwhlE93KZuHFN642nB5E06VY8fh2MxLEzNAcjqXnexZcylQM7mugll2uviKxTAlYomXK8pMrmXiHWyEXBqA9vzHSrLQy1CFswFAKk4CK53p_nVh7oojQ7cfJLWJhzI/s1600/DSC01351.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWmbAJqgKdxKGMrvwhlE93KZuHFN642nB5E06VY8fh2MxLEzNAcjqXnexZcylQM7mugll2uviKxTAlYomXK8pMrmXiHWyEXBqA9vzHSrLQy1CFswFAKk4CK53p_nVh7oojQ7cfJLWJhzI/s320/DSC01351.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620188174779803970" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjondpChQqtuZuhtoXxXfDoSseq1MlQkp8v7ubYrLbl8ahG5q4kwukAW_XqgJImBoHEeM6Fzv-j4hzM2kc8TCLcN5dhobN1VVJtyJiaR7lksxJrQO0dwvpvIxL5geid2XSk19gVowt4E5o/s1600/DSC01346.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjondpChQqtuZuhtoXxXfDoSseq1MlQkp8v7ubYrLbl8ahG5q4kwukAW_XqgJImBoHEeM6Fzv-j4hzM2kc8TCLcN5dhobN1VVJtyJiaR7lksxJrQO0dwvpvIxL5geid2XSk19gVowt4E5o/s320/DSC01346.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620188166494931746" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW4jgaejH-hdFk_89wrrE7UivlM9wUWRIzMfb_jMJKuc1BWqiBoErLLjtP0NTXrEyg88k9VGf0QHg9cULrJJlvcs7dhuLFSEcny9AshF1RveQniK88teUjzHr_aizeC6yQ4r35b2FD3EE/s1600/DSC01356.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW4jgaejH-hdFk_89wrrE7UivlM9wUWRIzMfb_jMJKuc1BWqiBoErLLjtP0NTXrEyg88k9VGf0QHg9cULrJJlvcs7dhuLFSEcny9AshF1RveQniK88teUjzHr_aizeC6yQ4r35b2FD3EE/s320/DSC01356.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620188208585263954" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcB1Pahm2ACcwYdN7J5vhwNgBWD53KTHxaOE98JxDBcjOYdWZVhdVEQMUmqpuc2ZHg0F9lX6UkAghGZaMJkgIAYIxTRJOCw6_1n5I0QL2DAX7cS2F3WP-O-ZMzQh9E-vTTXfDHwiuM-KI/s1600/bc_1308498749.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcB1Pahm2ACcwYdN7J5vhwNgBWD53KTHxaOE98JxDBcjOYdWZVhdVEQMUmqpuc2ZHg0F9lX6UkAghGZaMJkgIAYIxTRJOCw6_1n5I0QL2DAX7cS2F3WP-O-ZMzQh9E-vTTXfDHwiuM-KI/s320/bc_1308498749.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5620187371900415202" border="0" /></a>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-80233016134523402472011-06-14T21:36:00.001-07:002011-06-14T21:37:00.743-07:003 Sekolah Jadi Contoh Pendidikan Karakter<p style="text-align: justify;"> <strong>Solo –</strong> Pendidikan karakter harus dipublikasikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan hal tersebut ditekankan agar <em>soft skill</em> guru terlihat dan guru tersebut harus memiliki keterampilan, mengerti perkembangan kurikulum dan <em>good soft skillnya</em>. Hal tadi dikatakan Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Surakarta, Sugiyanto yang ditemui <em>Timlo.net</em> di kantornya, Kamis (26/5).</p> <p style="text-align: justify;"> “Guru itu harus memiliki pendidikan karakter dan harus menjadi suri tauladan,” pinta Sugiyanto. “Tugas yang guru dapat itu ya tentunya dari kepala sekolah dan pengawas sekolah,” imbuhnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Secata terpisah, Kepala Bidang Pemuda Dinas Dikpora Surakarta, Kelik Isnawan ditemui <em>Timlo.net</em> mengatakan, untuk guru sendiri, masalah pendidikan karakter yang saat ini jadi percontohan adalah <span style="color: rgb(255, 0, 0);">SMP Negeri 17 Surakarta</span>, SMA Negeri 8 Surakarta, dan SD Negeri Manahan. “Yang pernah saya ikut sertakan untuk sosialiasi yakni diperuntukkan untuk seluruh guru dan karyawan semuanya pernah ikut sosialisasi masalah pendidikan karakter ini,” ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;"> “Saya ingin memperkenalkan kembali tugas guru yang belum tersosialisasi, masalah implementasi pendidikan karakter yang mengembalikan fungi guru sebagai pendidik yang sebenarnya. 3 tugas guru itu ya mengajar, melatih, dan mendidik,” jelasnya ramah.</p> <p style="text-align: justify;"> Menurutnya, tugas guru mengajar itu ya mentransformasikan ilmu pengetahuannya. Tugas guru melatih itu ya mentransformasikan keterampilannya, dan tugas guru mendidik itu ya mentransformasikan nilai-nilai. “Dari 3 fungsi itu ada yang terlupakan untuk peran guru, yaitu sebagai pendidik itu tadi. Artinya ini ketika sekolah mengimplementasikan itu guru harus menjadi suri tauladan, motivator, pengawas yang sehingga itu sesuai dengan filosofinya Ki Hajar Dewantara <em>Ing Ngarso Sung Tulodo,” </em>tandasnya.</p> <p> “Jadi tadi 2 tugas sudah optimal, tapi yang mendidik itu belum,” tegasnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Ditanya bagaimana untuk perwujudannya, menurutnya, hal itu sudah diatur dalam penugasan kepala sekolah. Misalnya sekolah yang menyelenggarakan pendidikan karakter harus mengubah tata pola pendidikan. "Contohnya kalau upacara saat ini ada yang kurang, yakni menumbuhkan nasionalismenya itu harus dibenahi bagaimana caranya. Kalau masalah pelajaran agama yang hanya disampaikan dalam kelas saja, tetapi sekarang harus diubah dalam habitualnya,” paparnya semangat.</p> <p style="text-align: justify;"> “Tata kelola pendidikan harus diubah untuk mengubah pendidikan karakter itu. Dan sejauh ini sekolah yang dalam taraf perubahan tata kelola yang sudah jalan yakni <span style="color: rgb(255, 0, 0);">SMP Negeri 17 Surakarta</span>. Guru ini yang harus difungsikan dan tabu hukumnya kalau ada tambahan insentif. Targetnya ini ada 2 tahun sejak tahun kemarin yang artinya semua sekolah itu sudah melakukan perubahan. Tahun ini yang akan dilakukan itu mengintennsifkan pada 3 sekolah yang menjadi <em>piloting</em> dan selanjutnya sosialisasi itu karena karakter guru belum menjadi contoh teladan bagi siswa tidak hanya dari guru saja tetapi juga dari staf, penjaga kantin dan sebagainya,” tutupnya.</p>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-36348394806851009402010-10-23T18:48:00.000-07:002010-11-21T20:04:39.921-08:00Anak-anak 17 Masuk SCTV<div style="text-align: justify;">Dalam rangka memperingati ulang tahun balekambang, siswa2 smp negeri 17 diminta menampilkan karyanya, salah satunya adalah seni batik yang di asuh oleh Bp Bambang Budi. Mereka mempraktikan bagaimana membatik berbagai jenis kain dan kaos. Hampir sebagian besar batik yang dibuat maupun dipamerkan mengandung nilai seni tinggi karena motif-motifnya sudah jarang ditemukan di pasaran dewasa ini. Nah ketika sedang asik-asiknya berkarya, tiba-tiba serombongan kru SCTV mewancarai dan menampilkan langsung dalam acara Liputan 6 Siang.<br /></div>Sungguh hal yang mengagetkan dan membanggakan. Akhirnya batik SMPN N 17 mulai diperkenalkan ke seluruh nusantara tanpa harus memasang iklan.<br />Untuk lebih lanjutkan silakan buka web berikut ini :<br /><a href="http://tv.liputan6.com/main/read/3/1040398/0/balekambang_taman_hiburan_rakyat" target="_blank">http://tv.liputan6.com/main/read/3/1040398/0/balekambang_taman_hiburan_rakyat</a><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-83883520541909239862010-09-19T07:25:00.000-07:002010-09-19T07:28:24.385-07:00Hasil Akreditasi SMP N 17<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiBGrHOZkA9lDaUWcwBlaMuMAOG52GS8cu1ftHx2HGv2z2thzG_63XfVcmWqmF3UAhCP_f2579-BLI9FkStoTHCgjziG_YWetQl4f7_98zM6C3xL9skhGQLAPIH8WiiD0a1U6_rvdX7Ag/s1600/akreditasi.bmp"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 306px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiBGrHOZkA9lDaUWcwBlaMuMAOG52GS8cu1ftHx2HGv2z2thzG_63XfVcmWqmF3UAhCP_f2579-BLI9FkStoTHCgjziG_YWetQl4f7_98zM6C3xL9skhGQLAPIH8WiiD0a1U6_rvdX7Ag/s320/akreditasi.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5518630981522675122" border="0" /></a>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-57498574681923096022010-08-11T02:53:00.000-07:002010-08-11T03:02:00.301-07:00Marhaban ya ramadan<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq2WAJzbclCyfGHJPGlDGke95KYSkkaC6GL2fKzqU46xNqj76oa8cBJCoAaJmKz6CCru0fu8aHp3bASzOCXBg6CT6J8sY5B3SCXduvIzDCRYqTmC6pYX7X7EtDlfYpVlMwxFL29N-i_x0/s1600/marhaban.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 288px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq2WAJzbclCyfGHJPGlDGke95KYSkkaC6GL2fKzqU46xNqj76oa8cBJCoAaJmKz6CCru0fu8aHp3bASzOCXBg6CT6J8sY5B3SCXduvIzDCRYqTmC6pYX7X7EtDlfYpVlMwxFL29N-i_x0/s320/marhaban.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5504088750158225666" border="0" /></a>Kami segenap keluarga besar SMP Negeri 17 mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada semua rekan, keluarga, sahabat, siswa, walimurid dan seluruh pembaca budiman. Semoga ramadan tahun ini membawa barakah dan kebaikan bagi seluruh kehdipun, khususnya bangsa Indonesia.Aminn.<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-45504344487840020762010-08-09T08:28:00.000-07:002010-08-09T08:30:24.086-07:00Mutasi Guru di Solo<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwFLTLntpN-PdheZNOk1qzIkVZmwoGTMvhHXNaoSDnzWuexH02o2pmrXUnQ4SeYuKsdGcHXov1HedyNEs_Pfp_Ey_jznJU50Cn_bgsICVSQeshZAMypemO_31LjPF9YNgv3PIQy0ilsHw/s1600/etty.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 225px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwFLTLntpN-PdheZNOk1qzIkVZmwoGTMvhHXNaoSDnzWuexH02o2pmrXUnQ4SeYuKsdGcHXov1HedyNEs_Pfp_Ey_jznJU50Cn_bgsICVSQeshZAMypemO_31LjPF9YNgv3PIQy0ilsHw/s320/etty.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503432800247168594" border="0" /></a>REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Jawa Tengah, bakal memutasi ratusan guru di sejumlah sekolah setempat. Menurut Kepala BKD, Etty Retnowati, mutasi tersebut tidak hanya untuk memeratakan kualitas pendidikan, tetapi juga membatasi masa kerja guru di satu sekolah.<br /><br /><div style="text-align: justify;">''Kekurangan dan kelebihan jumlah guru kami jadikan pertimbangan untuk mutasi. Dari sekolah yang lebih ke yang kurang. Tapi kami juga akan lihat masa kerjanya di satu sekolah, apakah sudah terlalu lama atau belum,'' ujar Etty kepada wartawan di Balaikota Solo, Jumat (30/7).<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Diakui Etty, ada sejumlah guru di Solo yang telah bekerja di satu sekolah dalam waktu relatif lama. ''Ada yang sudah bekerja 20 tahun di satu sekolah tapi tidak pernah tersentuh mutasi,'' ujarnya.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Padahal idealnya, Etty menyebutkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bekerja di satu instansi selama lima tahun kemudian dimutasi ke bagian lain.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Etty mengungkapkan, proses mutasi tersebut dilakukan secara bertahap. Tahap pertama mutasi, ujarnya, saat ini sudah dalam proses. ''Proses mutasi kan tidak harus sekali, tapi bertahap. Kalau sudah sampai tahap akhir, jumlahnya bisa ratusan guru,'' ujarnya. Di Solo sendiri, terdapat sekitar 6000 tenaga pendidik, 60 persen di antaranya adalah guru.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Terkait proses mutasi guru, Etty mengatakan sebelumnya pihak BKD menerima usulan nama guru yang akan dimutasi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora). Usulan tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan jumlah guru di sejumlah sekolah yang kekurangan. "Kami sesuaikan juga dengan formasi umum," jelasnya.<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-42270371129053224462010-08-08T04:51:00.000-07:002010-08-08T05:12:34.388-07:00Tim Tangguh Seia-sekata<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLy0fd7Gpzv3_i_DZEVnNv82KsGAiMhZUCjr-n9j_9Ln2g4veCC7ugacxJXEBh7N4TOqb2epCajsmhQmbHHD5cK3xwbSKtShOiJ6kr1ifq2uADqvABAq_Jlfjf4FUdDvsZJfEtF_MDra0/s1600/IMG_0037.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLy0fd7Gpzv3_i_DZEVnNv82KsGAiMhZUCjr-n9j_9Ln2g4veCC7ugacxJXEBh7N4TOqb2epCajsmhQmbHHD5cK3xwbSKtShOiJ6kr1ifq2uADqvABAq_Jlfjf4FUdDvsZJfEtF_MDra0/s320/IMG_0037.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503009492550347858" border="0" /></a>Ini tim Guru puteri SMP N 17, dengan penuh semangat menyamakan langkah kiri dan kanan demi mensukseskan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 65.<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9_Ew498wOMBLhL_c0TCniu2uj35SPTvj1gM6MAqvJSeMF9wRRuBvN9bvgsmBUKQKHOoXuYY0O4KXGLEBGkEtAft5yFXRtbCIGVLPJpIhryqtOKfmGCFl2X8XZvZNJHpM0gmUtnjmdpFE/s1600/IMG_0030.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9_Ew498wOMBLhL_c0TCniu2uj35SPTvj1gM6MAqvJSeMF9wRRuBvN9bvgsmBUKQKHOoXuYY0O4KXGLEBGkEtAft5yFXRtbCIGVLPJpIhryqtOKfmGCFl2X8XZvZNJHpM0gmUtnjmdpFE/s320/IMG_0030.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503009482196719298" border="0" /></a>Maju ....terus lihat depan jangan noleh meskipun banyak penonton.....ya pak !<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVEHbkGdh8pKH0tKKf1AjaD1zXqVrpDPobNTnu0RZ3pd1bSGcnpbZLWevx_EA6sxYYiXM4BphIGy21DFxtu69HDULlmzQ5-7KRxVTNEbyVXDehUfacgUgm6Tk9uYjq0KVjPPmtLyb7LDY/s1600/IMG_0020.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVEHbkGdh8pKH0tKKf1AjaD1zXqVrpDPobNTnu0RZ3pd1bSGcnpbZLWevx_EA6sxYYiXM4BphIGy21DFxtu69HDULlmzQ5-7KRxVTNEbyVXDehUfacgUgm6Tk9uYjq0KVjPPmtLyb7LDY/s320/IMG_0020.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503009471989905906" border="0" /></a>Depan Bu guru belakang pak guru ....<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZs58-B_SzsRXCf-KS9GpQPKXO_XvggZrAouYmVJZ1ki6r6v1dsN5kRxDFkkDC8s34uWb16G8QwJYLtzcZ0jTMTptLmpyylDh7iK5sotRCf3mVIvEyMTeTH4DtOaH7fkDGw-Xuna5fdCs/s1600/PICT0002.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZs58-B_SzsRXCf-KS9GpQPKXO_XvggZrAouYmVJZ1ki6r6v1dsN5kRxDFkkDC8s34uWb16G8QwJYLtzcZ0jTMTptLmpyylDh7iK5sotRCf3mVIvEyMTeTH4DtOaH7fkDGw-Xuna5fdCs/s320/PICT0002.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503009463126262594" border="0" /></a>Luruskan niat dan semangat perlombaan segera mulai......start.........................<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0IhXnj3FgTtiVtyv1dORvJzLVEPyaOfRgRWHzOT4crDQhptoc1k1ZGBrQ_nx5mwwbb2m956QS6fbKbjL3H6fewpEW5U2WNb6hNfhrlY8srNZB5hOToBHCwv0T16iA5FJwElJSRcnMl_c/s1600/PICT0006.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0IhXnj3FgTtiVtyv1dORvJzLVEPyaOfRgRWHzOT4crDQhptoc1k1ZGBrQ_nx5mwwbb2m956QS6fbKbjL3H6fewpEW5U2WNb6hNfhrlY8srNZB5hOToBHCwv0T16iA5FJwElJSRcnMl_c/s320/PICT0006.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503009456396301346" border="0" /></a>Wah tim batik....SMP N 17 Surakarta siap berlaga<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-43275625768064209092010-07-28T18:35:00.000-07:002010-07-28T18:38:49.091-07:00Kecerdasan Majemuk<div class="post-241 post type-post hentry category-metoda-pembelajaran category-ptk category-tips category-siswa tag-achmad-taopiq-sudayat tag-bojonglopang tag-jampangtengah tag-kecerdasan-majemuk tag-multiple-intelligence tag-tips tag-trik" id="post-241"><div style="text-align: center;"> </div><h2 style="text-align: center;"><a href="http://sdn3bojonglopang.wordpress.com/2009/06/12/kecerdasan-majemuk-pada-siswa/" rel="bookmark" title="Read Kecerdasan Majemuk pada Siswa">Kecerdasan Majemuk pada Siswa</a></h2> <small class="date"> <span class="date_day"></span><span class="date_month"></span><span class="date_year"></span> </small> <div class="entry"> <div class="snap_preview"><p style="text-align: center;"><img class="size-medium wp-image-253 aligncenter" title="multiple intellegence" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/multiple-intellegence1.jpg?w=300&h=294" alt="multiple intellegence" height="294" width="300" /></p> <p style="text-align: justify;">Setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda. Siswa yang kelihatannya kurang aktif pada pembelajaran klasikal di kelas, ternyata mampu menyelesaikan puzzle dengan cepat. atau siswa yang kurang pandai menari, ternyata mampu membuat sinopsis cerita dengan lugas.</p> <p>Kita melihat hal ini dengan pandangan bahwa semua siswa memiliki kelebihan dan kekurangan.</p> <p style="text-align: justify;">Hal di atas merupakan makanan kita (baca : praktisi pendidikan; guru orang tua dll) sehari-hari dan harus dicermati. Kita tak lelah berusaha, bagaimana mengembangkan kemampuan para siswa dengan segala kekurangan dan kelebihan yang melekat padanya.</p> <p style="text-align: justify;">Prof. Howard Gardener seorang ahli riset dari Amerika mengembangkan model kecerdasan “multiple intelligence”. Multiple intelligence artinya bermacam-macam kecerdasan. Ia mengatakan bahwa setiap orang memiliki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.</p> <p style="text-align: justify;">Termasuk para siswa, ia memiliki Multiple intelligence yang dikembangkan Pak Howard ini. Menurut Pak Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:</p> <ol><li>Kecerdasan linguistik</li><li>Kecerdasan logik matematik</li><li>Kecerdasan visual dan spasial</li><li>Kecerdasan musik</li><li>Kecerdasan interpersonal</li><li>Kecerdasan intrapersonal</li><li>Kecerdasan kinestetik</li><li>Kecerdasan naturalis</li></ol> <p><strong> </strong></p> <p><strong>1. KECERDASAN LINGUISTIK</strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_251" class="wp-caption alignleft" style="width: 124px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-251" title="Verbal Linguistic" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/verbal-linguistic1.jpg?w=114&h=107" alt="Verbal Linguistic" height="107" width="114" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">Verbal Linguistic</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.</p> <p><strong>2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK</strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_252" class="wp-caption alignleft" style="width: 121px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-252" title="logical math" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/logical-math1.jpg?w=111&h=105" alt="logical math" height="105" width="111" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">logical math</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.</p> <p><strong>3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL</strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_255" class="wp-caption alignleft" style="width: 121px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-255" title="visual spatial" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/visual-spatial2.jpg?w=111&h=104" alt="visual spatial" height="104" width="111" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">visual spatial</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.</p> <p>.</p> <p><strong>4. KECERDASAN MUSIK </strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_256" class="wp-caption alignleft" style="width: 115px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-256" title="Music rhytm" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/music-rhytm1.jpg?w=105&h=98" alt="Music rhytm" height="98" width="105" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">Music rhytm</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.</p> <p style="text-align: justify;">Telah di teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.</p> <p><strong>5. KECERDASAN INTERPERSONAL </strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_258" class="wp-caption alignleft" style="width: 117px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-258" title="interpersonal" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/interpersonal2.jpg?w=107&h=100" alt="interpersonal" height="100" width="107" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">interpersonal</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.</p> <p><strong>6. KECERDASAN INTRAPERSONAL </strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_259" class="wp-caption alignleft" style="width: 119px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-259" title="intrapersonal" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/intrapersonal1.jpg?w=109&h=102" alt="intrapersonal" height="102" width="109" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">intrapersonal</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.</p> <p><strong>7. KECERDASAN KINESTETIK</strong></p> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_260" class="wp-caption alignleft" style="width: 120px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-260" title="Body kinesthetic" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/body-kinesthetic1.jpg?w=110&h=103" alt="Body kinesthetic" height="103" width="110" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">Body kinesthetic</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.</p><strong>8. KECERDASAN NATURALIS </strong> <p><strong> </strong></p> <div id="attachment_261" class="wp-caption alignleft" style="width: 118px;"><strong><strong><img class="size-full wp-image-261" title="Naturalist" src="http://sdn3bojonglopang.files.wordpress.com/2009/06/naturalist1.jpg?w=108&h=101" alt="Naturalist" height="101" width="108" /></strong></strong><p class="wp-caption-text">Naturalist</p></div> <p><strong> </strong></p> <p style="text-align: justify;">Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.</p> <p style="text-align: justify;">Ada baiknya kita menjajaki jenis kecerdasan para siswa termasuk kita sendiri mana yang sudah berkembang dan mana yang belum. Dari delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan mereka dan mana yang belum digunakan secara maksimal?.</p> <p style="text-align: justify;">Dengan mengetahui bahwa siswa memilki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, maka kita dapat berbenah dan meningkatkan kemampuan para siswa. Untuk bisa mengetahui lebih jelas mana kecerdasan yang lebih dominan dan menjadi kekuatan, anda dapat menjawab beberapa pertanyaan di sini.</p> </div> </div> </div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-38617818859275258942010-07-27T18:11:00.000-07:002010-07-27T18:13:30.243-07:00Web Baru SMP N 17<div style="text-align: center;">http://www.smpn17surakarta.net<br /><br /> silakan buka web baru.<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-33416900331997062362010-07-26T07:25:00.000-07:002010-07-26T07:27:05.021-07:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS<div class="pl15 w620"><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;" class="jud_artikel c_blue4 fbolder">Mengembangkan Potensi Unik Siswa Melalui PTK</div> <div class="mtb10"> <div class="fsize11 pb3"> <div class="left c_grey pr10"> <br /> </div> </div></div> </div> <!-- end kepala artikel --> <!-- urutan berita --> <!-- isi artikel --> <div id="attachment_30073" class="wp-caption alignleft" style="width: 310px;"><a href="http://public.kompasiana.com/files/2009/07/100_2813.jpg"><img class="size-medium wp-image-30073" src="http://stat.kompasiana.com/files/2009/07/107_100_2813-300x225.jpg" alt="Mengembangkan Potensi Unik Siswa" height="225" width="300" /></a> <p class="wp-caption-text">Mengembangkan Potensi Unik Siswa</p> </div> <p style="text-align: justify;"><em>Pengembangan potensi anak dimulai sejak ia menjadi janin. Meskipun dalam kenyataan tidak ada yang dapat diamati secara langsung dalam kaitan dengan perilakunya namun anak lahir dengan lebih dari satu potensi yang secara holistik mengacu pada satu arah tertentu (Stern, 1930). Dalam perwujudannya, tidak ada yang ternyata sama sifat, ciri dan perilaku anak sebagai mahluk individu, meskipun ia tumbuh kembang sebagai mahluk sosial. Ini yang disebut paradox perkembangan dan menyebabkan tumbuhnya minat ilmuwan meneliti gejala tersebut lebih mendalam. Baru ketika kita dapat secara nyata mengamati perilaku anak (observable behavior), kita mengerti apa yang disebut riset sosial. </em></p> <p><a name='more'></a></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Riset Sosial</strong><br />AR adalah salah satu jenis riset sosial terapan yang pada hakekatnya merupakan suatu eksperimen sosial dengan mengintrodusir <em>policy</em> baru dengan memonitor efek-efeknya. AR berusaha mengidentifikasi masalah sosial yang dirancang untuk mewujudkan suatu kajian emperis sebagai <em>vehicle (Greenwood, et. al., 2003) </em>terhadap pengujian tingkat efektivitas atau aplikabilitas suatu teori tertentu pada pemecahan masalah-masalah sosial yang relevan. Selain itu, AR juga merupakan suatu inovasi untuk menghasilkan perubahan dalam prosedur kebijakan dengan dimonitor melalui metoda riset sosial <em>(Payne & Payne, 2004).</em></p> <p style="text-align: justify;">Namun dalam kaitan dengan konteks workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) perlu dijelaskan mengapa justru keunikan manusia disorot dari sudut pandang penelitian naturalistik yaitu antara lain PTK.</p> <p style="text-align: justify;">Dialektika pergeseran pandangan paradigma positivistik versus naturalistik dalam penggunaan riset sosial, kerap menjadi kajian menarik di kalangan para ilmuwan atau para pakar penelitian ilmiah. Namun bagi para praktisi profesional, yang paling menjadi sorotan adalah kebermaknaan teori secara fungsional suatu teori atau temuan yang bersifat praxis yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai persoalan yang muncul dalam realitas kehidupan nyata.</p> <p style="text-align: justify;">Pada sisi yang lain, fungsi-fungsi ilmu, seperti : (1) memahami dan menjelaskan suatu objek atau masalah secara mendalam; (2) menjelaskan hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan atau kecenderungan-kecenderungan; (3) memprediksikan apa yang akan terjadi berdasarkan hubungan-hubungan; dan (4) mengendalikan sesuatu berdasarkan pola-pola yang diketahui; (5) memberikan warna dalam memilih dan menentukan metode atau pendekatan apa yang cocok dalam memecahkan suatu masalah dalam konteks riset.</p> <p style="text-align: justify;">Keampuhan suatu metode riset dalam menjelaskan fungsi-fungsi ilmu menjadi pertimbangan penting dalam menentukan metode tersebut. Metode korelasional atau studi eksperimen misalnya, cenderung hanya dapat menjelaskan dua fungsi ilmu yaitu menjelaskan hubungan dan memprediksikan apa yang akan terjadi berdasarkan hubungan tersebut. Sementara AR dapat menjelaskan semua fungsi keilmuan, jika si peneliti sungguh dapat mempertemukan antara teori di satu sisi dan praxis pada sisi yang lain yang selama ini terdapat jurang pemisah seolah berjarak. Kebermaknaan suatu teori akan diuji langsung aplikabilitasnya di lapangan pada suatu latar dan konteks tertentu. Peneliti akan memperoleh balikan dari apa yang dilakukannya melalui refleksi dan observasi partisipatif, apakah suatu teori efektif untuk memecahkan masalah atau merubah suatu keadaan sampai pada titik yang diestimasikan. Jadi, peneliti bukan hanya mengetes ada atau tidaknya konsistensi teori (hipotesis) dengan fakta, melainkan dapat mengembangkan teori secara generatif (temuan baru) pada latar dan konteks tertentu. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika kehadiran AR pada khazanah metodologi penelitian memberikan daya pikat tersendiri karena daya tawarnya dalam memberikan solusi dalam berbagai masalah sosial termasuk di dalamnya dunia pendidikan.</p> <p><strong>Tujuan dan Rancangan AR</strong></p> <p style="text-align: justify;"><strong>1. Tujuan AR</strong><br />Tujuan AR adalah untuk mendukung intervensi, menyajikan informasi yang relevan terhadap perubahan yang perlu diadakan bagi para praktisi yang memerlukannya. Lama kelamaan para peneliti riset sosial memisahkan diri dan para praktisi. Para praktisi kini makin terlatih dalam ketrampilan riset sosial dan memiliki akses lebih baik terhadap laporan riset dan sumber-sumber yang dapat memberikan saran terhadap bagaimana caranya menerapkan riset (how to do research). Berbagai pelatihan yang diadakan lebih menekankan pada pentingnya menggunakan bukti (evidence) praktik riset berdasarkan bukti (evidence based practice).</p> <p style="text-align: justify;">Penelitian AR dapat menerapkan suatu teori yang dikaji secara kritis (critical research) dengan berorientasi pada paradigma praxis, membuka peluang terjadinya perubahan dari hasil tindakan yang diobservasi dan dikaji secara reflektif. Artinya, AR dapat memberikan kontribusi nyata pada perbaikan situasi, pemecahan masalah dan pengembangan teori melalui fungsi “vehicle” dengan pelibatan peneliti secara emansipatif. Dengan demikian AR juga sering disebut participating research, action learning dan emancipating research (Kember, 2000).</p> <p><strong>2. Rancangan AR</strong><br />AR sebagai salah satu penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri edukatif mengacu pada orientasi masa depan dan menunjuk pada rancangan yang bersifat siklus.</p> <p style="text-align: justify;">Meskipun setiap siklus mengandung langkah-langkah: perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi, perlu diketahui bahwa proses tersebut tidak terjadi secara teratur. Antara siklus yang satu dan siklus yang lain selalu ada tumpang tindih dan ciri-ciri maju-mundur. Berbagai situasi sosial jauh lebih kompleks dari gambaran siklus murni, sehingga sering bermunculan siklus jamak (multiple spirals) berwujud topik dan subtopik, bahkan sering sekali berbagai kajian AR nampak chaotic bagi yang kurang memahami prosesnya. Meskipun demikian, penulisan laporan AR nampak jauh lebih rapi daripada kejadian sebenarnya. Dengan dukungan teori seperlunya, proses yang mengandung perubahan nampak lebih logis dan jelas. Namun harus dimengerti bahwa berbagai perubahan yang tidak disangka bisa muncul, sehinga kadang-kadang muncul peralihan fokus atau penambahan fokus. Hal tersebut dapat dilakukan dalam kajian tambahan. Meskipun tujuan dirumuskan dan dilaksanakan secara logis dan teratur, namun masalah sosial sering menemukan hal-hal yang “diverse,” tetapi ternyata dapat merupakan segi yang relevan dan efektif dalam perjalanan proses tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Bagi peneliti riset sosial tidak ada kebenaran mutlak namun terjadi intersubjektivitas, yaitu suatu kondisi ontologis terhadap gejala fenomenologis yang dilandasi oleh insight (pemahaman) disertai empati, menjadikan gejala tersebut objektif bermakna (=intersubjektivitas). Inilah yang direspons oleh konsep Verstehen yang pemahaman kebermaknaan merupakan keterkaitan pengertian fenomena atau bagian tertentu dari keseluruhan yang bermakna, serta beranjak dari asumsi akan adanya multiple reality.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>3. Karakteristik AR</strong><br />Penelitian sosial yang naturalistis sifatnya bertumpu pada perspektif yang melihat kenyataan yang sifatnya jamak, divergen dan berbeda, namun interelasinya menampilkan berbagai bentuk kebenaran.</p> <p>Jadi ciri-ciri AR adalah:</p> <ul><li>Keprihatinan pada masalah-masalah sosial (termasuk situasi pendidikan);</li><li>Bertujuan terhadap kemajuan masa depan proses bersiklus dalam empat tahap : rencana, tindakan, observasi dan refleksi;</li><li>Melibatkan inkwairi sistematis;</li><li>Terjadi proses reflektif secara kolaboratif;</li><li>Keterlibatan peneliti secara partisipatif</li><li>Ditentukan oleh praktisioner profesional</li><li>Memandang kenyataan secara jamak, namun mengupayakan fokus</li></ul> <p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><strong>4. Teknik Pengumpulan Data</strong></p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">a. Pengamatan Partisipatif</span><br />Yang dimaksud pengamatan partisipatif sebagai teknik pengumpulan data dalam AR adalah peran peneliti dalam mengamati berbagai gejala yang terjadi dalam latar sosial. Fokus pengamatan diarahkan pada masalah yang menjadi pusat perhatian peneliti. Apa yang dapat diamati dari prilaku subjek ketika mereka melakukan proses? Begitu pun pengamatan terhadap dirinya sebagai peneliti. Apakah yang dilakukan peneliti telah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam rancangan penelitian ?</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">b. Catatan Lapangan</span><br />Yang dimaksud “Catatan lapangan” dalam penelitian AR adalah bukti otentik berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di lapangan, sesuai dengan fokus penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut Schaltzman dan Strauss model catatan lapangan dapat diorganisasikan ke dalam tiga paket, yaitu : 1) Catatan Pengamatan (CP); 2) Catatan Teori (CT); dan 3) Catalan Metodologi (CM).<br />Catatan Pengamatan, berisi tentang semua peristiwa yang terjadi, apa yang dilihat, didengar dan segala apa yang teramati di lapangan, pada latar tertentu. Catatan ini berisi jawaban atas pertanyan siapa, apa, bilamana, di mana dan bagaimana suatu aktivitas terjadi. Catatan Teori, merupakan bagian catatan yang berisi pendapat pengamat (peneliti) yang didasarkan pada suatu teori. Jadi, catatan teori, bukan lagi berisi fakta, melainkan sudah merupakan interpretasi, pemaknaan suatu gejala (interpretive meaning). Sedangkan catatan metodologi, terkait dengan pernyataan tindakan operasional, berupa kritik terhadap diri sendiri tentang cara cara atau taktik dalam melaksanakan pengamatan di lapangan (Hopkins, 1993).</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">c. Wawancara</span><br />Teknik wawancara dalam penelitian AR, dapat dilakukan secara informal, atau direncanakan secara terstruktur dalam bentuk perencanaan yang dipersiapkan sebelumnya. Wawancara terjadi secara wajar, sebagaimana layaknya hubungan dialogis antara seorang peneliti dan subjek.<br /><span style="text-decoration: underline;"><br />d. Rekaman Audio Visual</span><br />Gambaran utuh tentang latar penelitian, apa yang terjadi secara keseluruhan, baik kegiatan peneliti maupun aktivitas subjek, gambaran fisik, situasi atau dinamika, akan tampak pada rekaman vidio. Setiap usai liputan, rekaman diputar ulang, dilihat bersama (peneliti dan para kolaborator). Kemudian diadakan diskusi, untuk melihat gejala apa, data apa yang dapat diakses ? apa yang dapat dikritisi sebagai titik lemah, terutama pada sisi cara atau pendekatan pembelajaran, atau teknik penilaian serta alat-alat yang digunakan.<br />Akses data penelitian lewat teknik ini, lebih bersifat otentik dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Artinya, objektivitas data yang dituturkan secara deskriptif betul betul didasarkan pada fakta yang terjadi di lapangan. Dengan demikian, data dokumentasi gambaran utuh itu, digunakan pula dalam proses validasi data.</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">e. Bukti Dokumen</span><br />Dokumen yang berguna dalam pengumpulan data penelitian ini, adalah “biodata subjek” dan “nilai nilai harian” yang dikumpulan sebelum, penelitian dimulai. Data ini dikumpulkan sebagai data sekunder untuk mendukung penelitian ini. Misalnya, untuk menggambarkan kondisi awal, pada kala peneliti mendeskripsikan hasil praobservasi guna membuat rencana umum penelitian.</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">5. Kriteria dan Pemeriksaan Keabsahan Data</span><br />Para peneliti AR tidak mempromosikan “context-free-knowledge”. Kredibilitas, validitas (keteralihan) dan realibilitas (kebergantungan) maupun objektivitas diukur melalui kesiapan para stakeholders untuk bertindak terhadap hasil AR dan sampai seberapa kredibilitas hasil tersebut sesuai dengan harapannya.<br />Seperti halnya dalam tradisi paradigma kualitatif, AR juga menempatkan empat kriteria keabsahan data, yakni kredibilitas, keteralihan, kebergantungan dan kepastian.</p> <p style="text-align: justify;">Kredibilitas. Keabsahan atau kesahihan data menjadi tolok ukur, apakah simpulan dari penelitian ini dapat dipercaya atau tidak ?</p> <p style="text-align: justify;">Keteralihan (validitas). Data yang diperoleh hendaknya absah, karena akan terkait dengan bagaimana hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi lain yang relatif sama, dilihat dari kesamaan karakteristik latar dan konteksnya.</p> <p style="text-align: justify;">Kebergantungan (realibilitas). Data yang diperoleh hendaknya reliabel (baca istilah pada paradigma kuantitatif). Artinya, bagaimana peneliti dapat mengakses data secara konsisten dari waktu ke waktu. Konsistensi ini menunjuk pada fokus yang menjadi perhatian utama, dari teknik dan cara cara yang digunakan serta kaidah kaidah berfikir dalam melakukan interpretasi data.</p> <p style="text-align: justify;">Kepastian (objektivitas). Kepastian data indentik dengan makna objektivitas. Objektif berarti sesuai dengan fakta apa adanya, bukan data rekaan dan bukan interpretasi yang melanggar kaidah intersubjektivitas.</p> <p style="text-align: justify;">Apabila solusi terhadap masalah sosial diperoleh melalui AR, maka validitas tersebut ditunjukkan dengan menjadikan perubahan sosial terwujud. Dalam “context centered knowledge” efektivitas cara tersebut harus dikomunikasikan. Meskipun lokasinya khusus, AR difokuskan terhadap penyelesaian masalah dan perubahan sosial. Hasil tersebut harus nyata dalam mengatasi masalah sehingga yang disebut generalisasi (validitas eksternal) dalam situasi yang berbeda harus direformulasi dalam konteks yang berbeda (lokasi maupun situasi) dan akan merupakan perbandingan silang antara berbagai kasus yang serupa.</p> <p><strong>6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data </strong></p> <p><span style="text-decoration: underline;">a. Monitoring Data</span><br />1) Monitoring diri sendiri<br />2) Monitoring rekan (kolaborator)<br />3) Monitoring oleh subjek<br />4) Monitor bersama</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">b. Triangulasi</span><br />Teknik “triangulasi” dalam penelitian AR dapat dilakukan melalui triangulasi data, triangulasi teori, triangulasi metode. Pada umumnya yang dilakukan adalah triangulasi data, yang adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data melalui sumber yang berbeda. Triangulasi metode merupakan perlakuan beberapa metode yang berbeda (wawancara, observasi, catatan lapangan dan rekaman vidio) dan triangulasi teori adalah konfirmasi dengan teori (dukungan teori yang relevan).<br /><span style="text-decoration: underline;">c. Pengecekan Diskusi Sejawat (Kolaboator)<br />d. Kecukupan Referensial<br />e. Uraian Rinci</span><br />Uraian rinci dilakukan untuk mencapai aspek keteralihan dari hasil penelitian ini. Dalam penelitian AR, penulisan rinci dilakukan mengikuti alur siklus yang mencerminkan empat tahap: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (action), 3) pengamatan (observing) dan 4) Perenungan (reflecting). Uraian rinci secara total (the total action), dituturkan secara simultatif dalam tataran proses berkelanjutan (on going process).</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">f. Auditing</span><br />Seperti dijelaskan Harpern (1983) bahwa pelaksanaan audit sepatutnya diawali dengan tahap penelusuran data dan melakukan proses audit dengan empat tahap : 1) praentri, 2) penetapan dapatnya diaudit, 3) kesepakatan formal, 4) penentuan keabsahan dan diakhiri dengan closure.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk memenuhi proses audit, data diklasifikasi sebagai berikut: (1) data mentah: hasil rekaman video, catatan lapangan, dan hasil wawancara; (2) data yang direduksi: catatan lapangan lengkap, ikhtisar hasil observasi, ikhtisar data kuantitatif berupa data asesmen proses dan produk, dan hipotesis kerja. Data yang terreduksi dikemas dalam satu paket analisis data (koleksi data, validasi data, penafsiran data dan rencana tindak lanjut); (3) sintesis data: temuan dan pembahasan dengan tinjauan teori kepustakaan, simpulan dan laporan akhir; (4) catatan proses penyelenggaraan, dari awal hingga akhir penelitian; (6) bahan yang terkait dengan proyeksi hasil penelitian, terkait dengan prediksi dan implikasi; (6) informasi tentang pengembangan instrumen yang digunakan: format observasi, format asesmen kinerja guru, format asesmen kinerja subjek, dan format asesmen produk.</p> <p><strong>7. Analisis, Interpretasi dan Sintesis Data</strong></p> <p><span style="text-decoration: underline;">a. Analisis dan lnterpretasi Data</span></p> <ul><li>Analisis data</li></ul> <p>Analisis data dilakukan selama proses berlangsung (ongoing proses data analysis). Menurut Becker (dalam Hopkins, 1993: 148-161), ada empat tahap data analisis proses berkelanjutan yakni : 1) koleksi data (data collection), 2) pemeriksaan keabsahan data (validation), 3) penafsiran data (interpretation) dan 4) rencana tindak lanjut (action plan). Analisis data juga sangat terkait dengan reduksi data mentah menjadi data yang bermakna dan dapat diinterpretasikan. Proses analisis dilakukan sejak praobservasi, fase penghangatan –bila ada–, fase tindakan dan pasca tindakan mengikuti alur dan disain yang telah dirumuskan.</p> <ul><li>Penafsiran Data</li></ul> <p style="text-align: justify;">Untuk menafsirkan data secara keseluruhan, kriteria yang digunakan untuk menjustifikasi bahwa sudah terjadi peningkatan yang berarti (significant improvement), dapat digunakan kriteria kuantitatif sebagai tolok ukur atau justifikasi kualitatif. Kriteria kuantitatif dapat menggunakan rerata, varians, atau nilai mutlak pada pengujian statistik non parametrik bila diperlukan.</p> <p style="text-align: justify;"><span style="text-decoration: underline;">b. Sintesis Data</span><br />Mensintesis data berarti merangkum semua informasi yang diperlukan sedemikian rupa sehingga mudah dikomunikasikan kepada dan difahami oleh orang lain. Sintesis data akan menggambarkan hasil analisis data berdasarkan suatu kriteria bahwa perubahan atau peningkatan telah terjadi sampai pada titik atau level yang diestimasikan.</p> <p>Sumber:</p> <p><em>Makalah Prof. Dr. Conny R. Semiawan yang disampaikan dalam seminar dan workshop nasional PTK di Pascasarjana UNJ, 2-3 Juli 2009.</em></p>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-55185624673619337402010-07-19T19:39:00.000-07:002010-07-19T20:09:35.001-07:00Seminar Nasional<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ3HRb_aWZDp_OQOsgDA9pZl7SqnKsEKIMKOEaQGlca_v2JgfvkhXRhc4LOasBLtvo1r_saF3aJcOw00RfzA5XCr3bKqJWVoWFK9dLPJDlNrcx9JFZOlJOKpW4HgAFEA2CK0sufwbey7s/s1600/PICT0340.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ3HRb_aWZDp_OQOsgDA9pZl7SqnKsEKIMKOEaQGlca_v2JgfvkhXRhc4LOasBLtvo1r_saF3aJcOw00RfzA5XCr3bKqJWVoWFK9dLPJDlNrcx9JFZOlJOKpW4HgAFEA2CK0sufwbey7s/s400/PICT0340.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495815537934890514" border="0" /></a>Selamat Datang Prof. Slamet.PH.M.A, M.Ed, M.A, MLHAR, Ph.D<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9nVhJpwiokO54TmXdjXe6VpbOWjW5q3DEQDym6_XMqvyF_WCJMwjKZ270OtTNIPo4HAdVuv5q6oHL8BFBaTWyerJAcuxjq3imwg6huEPbeqJzkRUeZoCtFwTxObyF9DjMBBuFX7UCrDw/s1600/PICT0339.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9nVhJpwiokO54TmXdjXe6VpbOWjW5q3DEQDym6_XMqvyF_WCJMwjKZ270OtTNIPo4HAdVuv5q6oHL8BFBaTWyerJAcuxjq3imwg6huEPbeqJzkRUeZoCtFwTxObyF9DjMBBuFX7UCrDw/s400/PICT0339.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495815535847667858" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Ini para peserta seminar dari SMP N 17 Surakarta<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdZNPIajmACBSjQ8xi4ev85poUkeErIIOX5YYDLvN8-FaxKZ-L0Tirx4oGKqsa8wlSTD6yYAKiUSq3ztyQP3oI9o28uT_tTuMjOWNK3OnJkzrmIXUYBs9O0V6cxbl9JatugW-ekOKgwu4/s1600/PICT0343.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdZNPIajmACBSjQ8xi4ev85poUkeErIIOX5YYDLvN8-FaxKZ-L0Tirx4oGKqsa8wlSTD6yYAKiUSq3ztyQP3oI9o28uT_tTuMjOWNK3OnJkzrmIXUYBs9O0V6cxbl9JatugW-ekOKgwu4/s400/PICT0343.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495815526418379042" border="0" /></a>Bapak Kepala , Prih Sasonodadi, S.Pd, selaku moderator seminar<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQJ1hc486LYcRsKCXwszpBO3X06g8GilDX5xlVRm2cczR6wiX1_VDgX82PgRuSpcRujgfH6YexMPlBtDP020zU4FK8hpu8m8A4T-ljk45WaWaMuGbQokIJF8geVwlcGLfaAbAv9L35vg/s1600/PICT0345.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJQJ1hc486LYcRsKCXwszpBO3X06g8GilDX5xlVRm2cczR6wiX1_VDgX82PgRuSpcRujgfH6YexMPlBtDP020zU4FK8hpu8m8A4T-ljk45WaWaMuGbQokIJF8geVwlcGLfaAbAv9L35vg/s400/PICT0345.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495815520082813986" border="0" /></a>Seminar pendidikan Nasional diadakan di SMP N 18 Surakarta<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-1404361900860351592010-07-16T21:44:00.000-07:002010-07-16T22:18:26.677-07:00Berabagai Kegiatan Selama MOS<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOBQOIOG8C5_3QKFHgRV9mmGq9U4ti5o4wR_jYVm2QNE3ZYaNHAhVBvpisJZFz5j4oRglfVyuoC1cPdmbSYQIQX4fLs1XDs8N5I8JxXKQXu8jgXmAr_u9rqX4DtYSzMDcwRGPappJpmvo/s1600/IMG_4536.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOBQOIOG8C5_3QKFHgRV9mmGq9U4ti5o4wR_jYVm2QNE3ZYaNHAhVBvpisJZFz5j4oRglfVyuoC1cPdmbSYQIQX4fLs1XDs8N5I8JxXKQXu8jgXmAr_u9rqX4DtYSzMDcwRGPappJpmvo/s320/IMG_4536.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494738922912024882" border="0" /></a>Bimbingan rohani juga diperkenalkan dengan sholat jamaah<br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYk-jbCR3t4hyf1PZ0Qjmk4DDIv93Dhybqn0ayUmRUdIeqCaCu0Ygd_nkJpb4t81bdG5WWooYVO18c1PeiqT3Ez2yONZGuNTFC94fF3GY9MV3XMXCN46CvARf0jZPehAA32GiN3dC7HIM/s1600/IMG_4563.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYk-jbCR3t4hyf1PZ0Qjmk4DDIv93Dhybqn0ayUmRUdIeqCaCu0Ygd_nkJpb4t81bdG5WWooYVO18c1PeiqT3Ez2yONZGuNTFC94fF3GY9MV3XMXCN46CvARf0jZPehAA32GiN3dC7HIM/s320/IMG_4563.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494738915385722994" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Untuk menegakan kedisplinan para siswa juga diajarkan baris berbaris<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig7mJbsojzcQOtW7EKoC_VDsSe0maQUR59SHeBeVLi4hE7UjCQ6MrTZvGSbM8g4uYA5P89Vclw8wVP4JizK_qsVqobJ5dU_IB5DQi0IttEKp-Qb5e8W9o5hWFGNn90Wfd1LqxVvMyS8Cw/s1600/IMG_4667.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig7mJbsojzcQOtW7EKoC_VDsSe0maQUR59SHeBeVLi4hE7UjCQ6MrTZvGSbM8g4uYA5P89Vclw8wVP4JizK_qsVqobJ5dU_IB5DQi0IttEKp-Qb5e8W9o5hWFGNn90Wfd1LqxVvMyS8Cw/s320/IMG_4667.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494738907320249026" border="0" /></a>Para siswa juga diajari mengasah seni menggambar<br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD8oR9mlR9gzHJAwVRt_dmx5OgX0csdbhMIDaTj04qb71-fk1tyiQehfPh_JEVjYMNZOtfp7kA3QZjM7phZ2o_oZaJHe7A-e4LPsfZ-DeCF8Tim-kryHSA08fKHckqMWsTfW-m8PBuXFE/s1600/IMG_4615.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD8oR9mlR9gzHJAwVRt_dmx5OgX0csdbhMIDaTj04qb71-fk1tyiQehfPh_JEVjYMNZOtfp7kA3QZjM7phZ2o_oZaJHe7A-e4LPsfZ-DeCF8Tim-kryHSA08fKHckqMWsTfW-m8PBuXFE/s320/IMG_4615.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494738898927670178" border="0" /></a>Outbond dan berbagai permainan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kebersamaan<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinvWt218UZwtC_1OAQPIDdL2qjr_iKvis59oimJeLgj9HTLCtgKN2Sz2aS8bWbn6Vc3WNoiDdPRZgxBm68LjwOopv5_j4SvPMix0eYwzC_r8qq8aKpEAtCD9MPloom2oI89tYLRiYznCU/s1600/IMG_4586.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinvWt218UZwtC_1OAQPIDdL2qjr_iKvis59oimJeLgj9HTLCtgKN2Sz2aS8bWbn6Vc3WNoiDdPRZgxBm68LjwOopv5_j4SvPMix0eYwzC_r8qq8aKpEAtCD9MPloom2oI89tYLRiYznCU/s320/IMG_4586.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494738889585968674" border="0" /></a>Demi menumbuhkan kesadaran emosi dan intelektual maka juga didatangkan seorang motivator, yakni KRA Febri Hapsari<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1324507317183476945.post-86506318983385679172010-07-11T18:03:00.000-07:002010-07-11T19:04:20.332-07:00Pembukaan MOS SMP N 17<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-R3JOcfmZiQG8wxy9ilgIO8RTCTgpGIPVPNXTlGQl2dtW1h6x8bhICFYCcBNtlLySE7LQyGH2NWP8B87a840-GnLIBveFCq6GiDIe45tgJuiOeu9_1KakUHphJamvN1lKeh7uexrKP4/s1600/IMG_4509.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-R3JOcfmZiQG8wxy9ilgIO8RTCTgpGIPVPNXTlGQl2dtW1h6x8bhICFYCcBNtlLySE7LQyGH2NWP8B87a840-GnLIBveFCq6GiDIe45tgJuiOeu9_1KakUHphJamvN1lKeh7uexrKP4/s320/IMG_4509.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5492833442092401762" border="0" /></a>Para siswa baru kelas VII berkumpul untuk persiapan pembukaan MOS selama 1 minggu<br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigJfn2ld0LLqwqv830FF6d4GkKFwRP-8ra2ttm0wqIPPq_gBMXSBhqkcYHZNI4B3D1DLTuOUwh7XG3tdBZ20_orAwOv_TYT9DcymovC5BrKwXzPP6M6t3MDO1zDzhTJdqtDEebuR5Q0HE/s1600/IMG_4510.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigJfn2ld0LLqwqv830FF6d4GkKFwRP-8ra2ttm0wqIPPq_gBMXSBhqkcYHZNI4B3D1DLTuOUwh7XG3tdBZ20_orAwOv_TYT9DcymovC5BrKwXzPP6M6t3MDO1zDzhTJdqtDEebuR5Q0HE/s320/IMG_4510.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5492833427853892114" border="0" /></a>Bapak kepala menyematkan tanda peserta MOS kepada salah satu siswa<br /></div>smptujuhbelashttp://www.blogger.com/profile/13648634405963763338noreply@blogger.com0